Dari Igirmranak: Jangan Mengaku Pecinta Alam Kalau Tidak Tahu Beda Konservasi dan Reboisasi

- 4 Maret 2024, 23:11 WIB
Reboisasi di lahan Bukit Cendani Gunung Prau dalam rangka Puncak Bulan Konservasi #1 2024#1
Reboisasi di lahan Bukit Cendani Gunung Prau dalam rangka Puncak Bulan Konservasi #1 2024#1 /Brave

BANJARNEGARAKU.COM - Basecamp Pendakian Gunung Prau lewat desa Igirmranak mengadakan Puncak Bulan Konservasi #1. Kegiatan ini dilaksanakan pada 2-3 Maret 2024 dengan acara puncak reboisasi di Bukit Cendani. 

Sejumlah 300 bibit pohon Cemara dipersiapkan panitia konservasi di atas Pos 2 gunung Prau jalur Igirmranak. Lokasi reboisasi bukit Cendani berada sekitar 100 meter dari Pos 2. 

Baca Juga: Daun Kelor Superfood Kaya Antioksidan untuk Kesehatan dan Cara Membuatnya ala dr. Zaidul Akbar

Acara Puncak Bulan Konservasi #1 sendiri dikemas dalam kemah bersama dengan hiburan dan talkshow. Terdaftar panitia ada sekira 50 tenda berwarna cerah yang dibawa peserta berdiri di sekitar panggung. 

Pada Sabtu 2 Maret 2024 sore, desa Igirmranak hujan dan disusul dengan kabut yang cukup tebal. Udara yang dingin dan basah tidak membuat para peserta kabur namun dianggap seru. 

Api unggun menyala di depan panggung dikelilingi puluhan tenda di sekitarnya. Acara dipandu Nur Ifani si pendaki cantik dengan menghadirkan ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah, Dasirun. 

Baca Juga: Minuman Andalan, Banyak Khasiat Kesehatan dan Bisa Buat Lemak Minggat, Coba Resep Herbal dr. Zaidul Akbar Ini

“Seorang pecinta alam harus bisa membedakan antara ‘Konservasi’ dan ‘Reboisasi’,” ujar Dasirun menggugah jiwa pecinta alam para peserta. 

Menurut Aditya salah seorang panitia hingga jam 1 dini hari masih ada peserta pendakian yang baru datang. Mereka langsung naik ke puncak untuk melihat matahari terbit (sunrise). 

Sedangkan kebanyakan peserta acara Puncak Bulan Konservasi #1 menunggu aba-aba panitia untuk berangkat bersama. Minggu pagi terlihat dari lapangan Igirmranak, Gunung Prau tertutup kabut. 

Lokasi berkemah peserta acara Puncak Bulan Konservasi #1 di desa Igirmranak, Kejajar Wonosobo pada 2024
Lokasi berkemah peserta acara Puncak Bulan Konservasi #1 di desa Igirmranak, Kejajar Wonosobo pada 2024 Brave

Sesudah peserta selesai sarapan Ubi rebus, Nasi Megono dan Tempe Kemul khas Wonosobo, peserta berangkat kelompok demi kelompok ke jalur pendakian. Beberapa peserta membayar ojek untuk sampai pintu Pos 1 seharga Rp 30.000. 

Menuju Pos 1 para pendaki langsung dihajar dengan tanjakan dengan kanan kiri daerah pertanian kentang, wortel, dan beberapa sayuran seperti daun bawang dan kol. Sementara jalur berupa ubin semen yang ditata dengan trap tangga di tepi. Jalan ini cukup aman dilewati motor-motor bodong yang dimodifikasi untuk mengangkut hasil pertanian. 

Baca Juga: Seru! Thailand Punya Songkran, Semarang Punya Gebyuran Bustaman

Beberapa meter melewati pintu Pos 1, ubin semen berganti dengan tanah yang lebih ramah bagi sepatu. Menuju pos 2 jalur melalui area hutan. Jelang Pos 2 sempat melewati terowongan tanaman. 

Panitia sudah membantu membawakan bibit ke bukit Cendani yang berada di atas Pos 2. Peserta yang akan melakukan penanaman diberikan bibit cemara setinggi 20-40 cm yang disemaikan dalam polybag. Tugas peserta adalah menanam dalam lubang yang sudah dibuatkan panitia. 

Bibit Cemara yang ditanam Banjarnegaraku ikut menjaga kelestarian alam Gunung Prau.
Bibit Cemara yang ditanam Banjarnegaraku ikut menjaga kelestarian alam Gunung Prau. Brave

Banjarnegaraku juga menanam bibit di salah satu lokasi di punggung bukit Cendani untuk kembali menghijaukan lahan yang hanya ditumbuhi rerumputan saja. Walaupun kecil andil yang dilakukan namun diharapkan ikut melestarikan alam di Gunung Prau. 

“Salam lestari!” teriak para peserta kompak setelah selesai menanam ratusan bibit Cemara. **”

 

 

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Instagram Perhutani liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x