Cuaca Ekstrim Menerjang Kota Semarang, Berimbas Banjir, Angin Kencang, dan Tanah Longsor Melanda....

- 14 Maret 2024, 12:22 WIB
Salah satu depo Pertamina di wilayah terdampak Banjir Semarang. Cuaca Ekstrim Menerjang Kota Semarang, Berimbas Banjir, Angin Kencang, dan Tanah Longsor Melanda....
Salah satu depo Pertamina di wilayah terdampak Banjir Semarang. Cuaca Ekstrim Menerjang Kota Semarang, Berimbas Banjir, Angin Kencang, dan Tanah Longsor Melanda.... /Dok. Pertamina

BANJARNEGARAKU.COM - Akibat cuaca ekstrim terjang Kota Semarang, Jawa Tengah, saat ini dilaporkan banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kota Semarang. Hal itu disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Semarang.

Bencana banjir yang melanda diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Ibu Kota Jawa Tengah dan sekitarnya pada hari Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Juga: Tur Sehari Start dari Banjarnegara : Pantai Petanahan dan Pantai Menganti Kebumen

Dikutip banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com, berdasarkan monitoring satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 20.50-23.45 WIB, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini terpantau meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengatakan bahwa hujan turun di Kota Semarang sejak siang hingga malam hari.

Kepada tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Endro mengaku kondisi cuaca masih turun hujan. “Ya (masih turun hujan-red),” jelasnya.

Baca Juga: Benarkah KPU Hentikan Perhitungan Suara Karena Temukan Kecurangan? Cek Fakta Berikut

Ditambahkan Endro menuturkan, bahwa kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam. Pihaknya melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm).

Berikut lokasi terdampak banjir di kota Semarang:

- Jl. Gebanganom ± 70 - 80 cm
- Jl. Padi raya ± 50 - 60 cm
- Jl. Sendang indah Kelurahan Muktiharjo lor ± 15 cm
- Jl. Muktiharjo indah RW 15 Kelurahan Muktiharjo Kidul ± 15 - 20 cm
- Jl. Muktiharjo raya Kelurahan Muktiharjo Lor ± 30 - 70 cm
- Jl. Jodipati Kelurahan Krobokan ± 15 - 40 cm
- Wilayah RW 7 Kelurahan Kudu ± 15 - 20 cm
- Wilayah Kelurahan Tambakrejo ± 15 - 30 cm
- Jl. Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung - Bawah Tol) ± 20 - 50 cm
- Jl. Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ± 20 - 30 cm

Baca Juga: Ternyata Kolang Kaling Tidak Bisa Langsung Dimakan Setelah Dipetik, Begini Proses Pengolahannya

Selian itu, lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total. Dari laporan visual yang dikirimkan Kalaksa BPBD Kota Semarang, wilayah Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat.

Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut. Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa. “Jalan Kaligawe lumpuh,” ungkap Endro.

Selanjutnya, hasil laporan visual lainnya menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya melimpas ke permukiman warga. Sistem pengendali banjir Kota Semarang yang berada di bagian timur ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.

Baca Juga: Jadwal Tarling Forkopimda dan OPD Kabupaten Banjarnegara Ramadhan 1445 H, Kamis 14 Maret 2024

Berikut dampak tanah longsor terjadi di:

a. Tanah longsor di wilayah Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso
b. Talud Longsor RT 1 RW 7 Kelurahan Sendangmulyo
c. Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kelurahan Bendungan
d. Tanah Longsor Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
e. Tanah Longsor Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo
f. Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari
g. Longsor di rumah di Kampung Baru RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari
h. Talud ambrol di Jl. Ngesti Waluyo Kelurahan Mlatibaru
i. Talud belakang rumah longsor di Jalan Saputan Barat, RT 3 RW 13 Kelurahan Jomblang
j. Longsor RT 04 RW 09 Kelurahan kembangarum

Kemudian untuk dampak dari angin kencang meliputi:

Baca Juga: Jadwal Sholat Tarawih Keliling 'Tarling' Forkopimda dan OPD Kabupaten Banjarnegara selama Ramadhan 1445 H

- Pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Kelurahan Sembungharjo
- Pohon tumbang di RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
- Pohon tumbang di depan rumah pompa progo Kelurahan Mlatibaru
- Pohon tumbang menimpa rumah warga Karanggeneng RT 3 RW 2 Kelurahan Sumurrejo
- Pohon tumbang menimpa atap masjid Assajad RT 03 RW 01 Kelurahan Sendangguwo
- Pohon tumbang di RT 2 RW 9 Kelurahan Candi
- Atap ambrol di Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 rw 04 Kelurahan Kalicari
- Atap depan rumah warga RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicari
- Atap rumah warga roboh Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 kel. Wonodri
- Atap rumah warga roboh di RW 1 Kelurahan Candi
- Atap rumah warga roboh RT 5 RW 3 kelurahan Randusari

Bencana Hidrometeorologi Masih Mengintai

Sementara menurut monitoring lanjutan prakiraan cuaca oleh BMKG, wilayah Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah hingga beberapa hari kedepan.

Baca Juga: Jadwal Sholat Tarawih Keliling 'Tarling' Forkopimda dan OPD Kabupaten Banjarnegara selama Ramadhan 1445 H

Di samping itu, data dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter. Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara.

Sementara itu beberapa sungai besar di wilayah hulu di Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan tingkat elevasi akibat dari adanya curah hujan yang masih tinggi selama beberapa hari terakhir.

Dari beberapa faktor di atas, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana susulan yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan. Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun di bantaran sungai agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Bakal Gelar Tarawih Keliling selama Ramadhan, Forkompimda Banjarnegara Awali Kegiatan Tarling di Pendapa

Masyarakat bersama pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat bersinergi dalam upaya mengurangi dampak risiko bencana.

Selalu ikuti perkembangan prakiraan cuaca setiap waktu dari BMKG dan tingkatkan koordinasi antara masyarakat dan instansi yang berwenang di daerah maupun pusat.***

DISCLAIMER: Sebagian dari artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com pada 14 Maret 2024, dengan judul: Cuaca Ekstrem Terjang Kota Semarang: Banjir, Angin Kencang, dan Tanah Longsor Terjadi hingga Demak.

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x