Amerika Serikat Mendesak Israel, Agar Setujui Jeda Kemanusiaan Di Gaza

3 November 2023, 14:57 WIB
Amerika Serikat Mendesak Israel, Agar Setujui Jeda Kemanusiaan Di Gaza /apnews.com

BANJARNEGARAKU.COM - Hari Jumat ini diplomat tertinggi dari Amerika Serikat melakukan aksi untuk mendesak Israel agar menyetujui beberapa jeda dalam perangnya melawan militan Hamas di Gaza. Hal ini dilakukan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk dan membantu orang-orang keluar dengan aman sementara Israel mengatakan pihaknya mengepung kota terbesar di daerah kantong Palestina tersebut.

Hingga saat ini konflik Hamas dan Israel telah mendekati akhir minggu keempat dan telah menewaskan banyak warga sipil di Gaza, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Israel pada hari Jumat untuk kedua kalinya dalam sebulan dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pejabat lainnya.

Baca Juga: Pasangan Mulai Lirik Sana-sini? Kasih Dia Ini Gaes...

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Kilas Klaten pada 3 November 2023, AS Meminta Israel Untuk Menerapkan Jeda Kemanusiaan Di Gaza.

Sementara itu, Militer Israel pada Kamis malam mengatakan telah mengepung Kota Gaza, kota utama di daerah kantong tepi pantai itu dan menjadi fokus upaya Israel untuk memusnahkan kelompok Hamas. Militan Hamas melakukan perlawanan dengan serangan tabrak lari dari terowongan bawah tanah.

Ketika Blinken meninggalkan Washington menuju Timur Tengah, ia mengatakan bahwa ia akan mendiskusikan langkah-langkah konkret di Israel untuk meminimalisir kerugian bagi warga sipil di Gaza.

Baca Juga: Muhammadiyah Himpun Dana Mencapai 40 Miliar Rupiah untuk Disalurkan ke Palestina

Meningkatnya jumlah korban di kalangan warga sipil Palestina, bersama dengan memburuknya kekurangan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, telah memicu tekanan global untuk menghentikan pertempuran.

Israel menolak seruan tersebut dan mengatakan bahwa mereka menargetkan para pejuang Hamas yang dituduh sengaja bersembunyi di antara penduduk dan bangunan-bangunan sipil.

Konflik terbaru dimulai ketika militan Hamas menerobos perbatasan Israel pada 7 Oktober lalu. Israel mengatakan bahwa mereka menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang dalam hari paling mematikan dalam sejarahnya yang telah berusia 75 tahun.

Baca Juga: Sering Garuk-garuk Kepala? Ada Kutu atau Iseng? Cek Faktanya di Sini Yuukkk....

Pemboman Israel selanjutnya terhadap daerah kantong kecil Palestina yang berpenduduk 2,3 juta jiwa itu menewaskan sedikitnya 9.061 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Sementara menegaskan kembali penentangannya terhadap gencatan senjata penuh, Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka sedang mencari serangkaian jeda dalam konflik tersebut.

Juru bicara keamanan nasional AS John Kirby mengatakan kepada para wartawan bahwa jeda semacam itu harus bersifat sementara dan terlokalisasi, dan ia menegaskan bahwa hal itu tidak akan menghentikan Israel untuk mempertahankan diri.

Baca Juga: Jangan Ganggu Teman dengan Bau Kepalamu, So Pakai Cara ini yuukkk...

Dua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa AS menerbangkan pesawat tak berawak pengumpul informasi intelijen di atas Gaza untuk membantu menemukan para sandera. Salah satu pejabat tersebut mengatakan bahwa mereka telah melakukan penerbangan pesawat tanpa awak selama lebih dari seminggu.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Kilas Klaten

Tags

Terkini

Terpopuler