Menanggapi situasi itu, Yudo Margono meminta agar operasi diubah menjadi siaga tempur. Itu artinya, seluruh prajurit dalam operasi harus siap bertempur.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Pramuka Bawang Banjarnegara Bagikan Seratus Paket Sembako Untuk Warga Kurang Mampu
Hal ini sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan bersama Kasad TNI AD, Pangkostrad dan Danjen Kopasus terkait operasi yang sedang berjalan saat ini.
“Sebelumnya dijalankan dengan operasi penegakan hukum soft approach, tapi karena situasinya seperti ini maka kami ubah menjadi operasi siaga tempur," jelasnya di Timika, Papua Tengah pada Selasa, 18 April 2023.
Meski begitu, operasi teritorial hingga komunikasi sosial tetap dilaksanakan seperti sebelumnya.
Baca Juga: Resep Kue Kastangel Tanpa Tepung Pakai Roti Tawar, Ini Baru Unik dan Murah
Dalam operasi ini juga, Yudo menegaskan tidak ada penambahan pasukan.
"Tidak ada penambahan pasukan," tegasnya.***