Kematian Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci, Penyebab Terbesarnya Komorbid dan Aktivitas Berat, Benarkah?

- 13 Juni 2023, 23:10 WIB
Ilustrasi Jemaah Haji Indonesia di Bandara. Kematian Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci, Penyebab Terbesarnya Komorbid dan Aktivitas Berat, Benarkah?
Ilustrasi Jemaah Haji Indonesia di Bandara. Kematian Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci, Penyebab Terbesarnya Komorbid dan Aktivitas Berat, Benarkah? /M. Arief Gunawan/Pikiran Rakyat

BANJARNEGARAKU.COM - Melaksanakan ibadah haji ke tanah suci adalah cita-cita setiap umat Islam dimanapun berada, termasuk umat Islam yang berada di Indonesia. Namun, hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus, ketika sedang melaksanakan haji adalah pentingnya menjaga kesehatan.

Diketahui, jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci saat ini mencapai 58 orang hingga Selasa, 13 Juni 2023 pukul 15.00 waktu Arab Saudi.

Baca Juga: Buka Program Magister, Fakultas Teknik Unsoed Minta Dukungan Pemkab

Apa penyebabnya? ternyata jemaah haji Indonesia itu Komorbid dan aktivitas yang berat disinyalir jadi penyebab utamanya.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 13 Juni 2023, Penyebab Terbesar Kematian Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci, Komorbid dan Aktivitas Berat.

Hal ini disampaikan oleh Kasi Kesehatan Daker Makkah PPIH Arab Saudi dr Andi Ardjuna mengiyakan terkait dengan tingginya kematian bukan hanya satu faktor, tetapi ada beberapa faktor.

Baca Juga: Soal Bahasa Inggris Kelas 5 Bab Unit 1 Semester 1 Kurikulum Merdeka beserta Kunci Jawaban

"Satu ada faktor komorbid jemaah itu sendiri. kemudian yang kedua terkait aktivitas fisik yang dilakukan jemaah," ujarnya.

Langkah Antisipasinya

Langkah untuk mengantisipasinya bisa melalui pemeriksaan kesehatan ulang terutama untuk jemaah yang masuk kategori risiko tinggi alias risti. Diketahui, kelompok ini tak hanya dilihat dari usia lansia, tetapi juga mereka yang belum lansia namun memiliki komorbid.

Dari data sebelumnya, hampir 74 persen jemaah haji yang ada di Makkah masuk kategori risti.

Baca Juga: Laga Persabahatan: Jerman Imbang Lawan Ukraina 3-3

"Karenanya edukasi dan sosialisasi tips menjaga kesehatan saat beribadah harus terus digencarkan," katanya.

Hingga saat ini, jumlah jemaah yang dirawat di KKHI ada 108 orang. Penyakit terbanyak di KKHI kurang lebih pneumonia, hipertensi, dan diabetes. Ada juga penyakit jantung yang biasanya dirujuk ke rumah sakit.

"Untuk mencegah kelompok risti terpicu gangguan kesehatan kamu membuka poliristi di KKHI. Salah satu tujuannya adalah screening terkait dengan jemaah dalam upaya memberi pelayanan terbaik.

Baca Juga: Look and Answer Unit 1 :Contoh Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 5 SD MI Halaman 10,11 Kurikulum Merdeka

Kedua ini merupakan langkah yang kita lakukan dalam rangka safari wukuf. Kami belum bisa menentukan jemaah mana saja yang dapat safari wukuf, biasanya beberapa hari sebelum puncak haji," katanya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x