BANJARNEGARAKU.COM – MAN 2 Banjarnegara menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIM masa bakti tahun 2022/2023.
Kegiatan yang dihelat selama tiga hari pada 9-11 Januari 2023 tersebut merupakan salah satu upaya MAN 2 Banjarnegara untuk melahirkan generasi penerus yang cerdas, berakhlak, dan berkarakter.
Ilmuwan Banjarnegara sekaligus founder Rumah Pintar Dr Tuswadi dihadirkan dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber dan memberikan sesi materi untuk peserta didik.
Mengambil tema membangun milenial berpendidikan dan berkebudayaan unggul untuk Indonesia maju, Dr Tuswadi mengajak kaum milenial untuk meneladani karakter bangsa yang maju.
Baca Juga: Sertijab Punggawa Drum Corps Taruna Bhakti Banjarnegara, Ekstrakulikuler Unggulan SMK Panca Bhakti
“Setinggi apapun cita-citamu, jangan pernah putus asa untuk bekerja keras mewujudkannya,” ujarnya
Untuk itu dirinya berpesan untuk membangun etos belajar, pantang menyerah dan selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu jangan takut akan perubahan dan keluarlah dari zona nyaman untuk mulai hidup dengan disiplin dan lakukan pekerjaan apapun dengan totalitas.
“Terlebih kalian sebagai anggota OSIM dalam mengerjakan tugas keorganisasian harus total dan loyal,” lanjut Dr Tuswadi
Lebih jauh Dr Tuswadi menggambarkan kehidupan di negara Jepang yang mempunyai kehidupan dinamis, dimana perkembangan teknologinya bisa tumbuh seiring dengan kehidupan serta kebudayaan Jepang.
“Kepribadian orang Jepang yang patut ditiru di antaranya disiplin, tekun, ulet, berinovasi, kreatif dan bekerja keras,” tegasnya.
Nilai – nilai tersebutlah yang diharapkan dapat tumbuh dalam kepribadian para peserta didik di MAN 2 Banjarnegara khususnya para anggota OSIM.
Dr. Tuswadi menekankan generasi muda saat ini harus bisa menjadi agen perubahan dan menjadi sosok pemuda yang dinamis, penuh energi, optimis dan terus bergerak.
Baca Juga: Lato-Lato atau Noknok Mudah Bikin Ikatan Talinya, Begini Cara Bikinnya
“Meraih Pendidikan setinggi mungkin menjadi langkah bagus generasi milenial, namun, pendidikan tinggi tidaklah cukup, itu semua harus dikuatkan dengan karakter,” ungkap Dr Tuswadi
Karena di lapangan kerap didapati pejabat yang mempunyai pendidikan tinggi tetapi melakukan korupsi dan tidak amanah.
Pihaknya juga menekankan untuk tidak menjadikan kekurangan ekonomi sebagai alasan untuk tidak berpendidikan tinggi tapi jadikan kekurangan untuk mampu menghasilkan pemikiran yang kreatif.
“Saya sewaktu menempuh studi S1 sering kekurangan uang saku karena orang tua miskin, tetapi saya tidak menyerah dan menggunakan bakat menulis untuk mendapatkan uang dengan cara menulis karya di media mas,” pungkasnya.
Baca Juga: Juru Parkir dan Tukang Becak di Banjarnegara Dapat Bantuan Paket Sembako
Terlebih saat ini banyak beasiswa yang bergulir baik dari pemerintah maupun pihak lain bagi pelajar yang ingin meraih sarjana.
Menanggapi materi tersebut, salah satu siswa MAN 2 Banjarnegara Iqbal Wiyogo mengaku kagum dengan Dr. Tuswadi.
“Beliau adalah sosok yang inspiratif, membuka wawasan bagaimana kaum muda di Indonesia saat ini harus mempunyai kepribadian dan karakter mempunyai generasi yang berpendidikan, berkarakter serta bisa bersaing dengan negara maju,” ujarnya.
Atas pernyataan tersebut, pada akhir sesi diskusi tersebut Iqbal Wiyogo mendapatkan reward berupa buku yang berjudul “Berguru” langsung dari Dr Tuswadi.***