Contoh Soal Essay Biologi Kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Asesmen Sumatif Akhir Semester atau PAT

16 Mei 2024, 11:45 WIB
Contoh Soal Essay Biologi Kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester /pexels.com

BANJARNEGARAKU.COM - Berikut ini adalah contoh soal essay Biologi kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT kunci jawaban dan pembahasan.

Penyusunan contoh soal essay Biologi kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT, kunci jawaban dan pembahasan ini dilansir Banjarnegaraku.com dari Buku Biologi kelas 10 SMA MA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kali ini, contoh soal essay Biologi kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT kunci jawaban dan pembahasan ini juga berdasarkan penjelasan narasumber Leni Nurindah, S.Pd, alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Contoh soal essay Biologi kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT kunci jawaban dan pembahasan ini dapat adik-adik pelajari untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan selama proses pembelajaran.

Baca Juga: 50+ Contoh Soal Biologi Kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester

Contoh Soal Essay Biologi Kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT Kunci Jawaban dan Pembahasan

1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat gen? Berikan contohnya!

Pembahasan:
Keanekaragaman tingkat gen merujuk pada variasi genetik yang ada dalam spesies yang sama.

Variasi ini dapat terjadi pada individu-individu dalam populasi yang memiliki sifat atau karakteristik yang berbeda, meskipun mereka berasal dari spesies yang sama.


Contoh keanekaragaman tingkat gen adalah variasi warna pada bunga mawar.

Meskipun bunga mawar memiliki nama ilmiah yang sama, yaitu Rosa hybrid, warna mahkota bunga mawar dapat berbeda-beda.

Ada mawar merah, kuning, putih, dan warna lainnya. Variasi ini terjadi karena perbedaan genetik dalam populasi bunga mawar tersebut, yang mengatur warna mahkota bunga.

Keanekaragaman genetik ini penting untuk ketahanan dan adaptasi populasi terhadap perubahan lingkungan, penyakit, dan kondisi lainnya.


2. Apa perbedaan antara cuaca dan iklim? Jelaskan dengan contoh!

Pembahasan:
Cuaca adalah kondisi atmosfer pada waktu dan tempat tertentu yang meliputi suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan sinar matahari.

Cuaca dapat berubah-ubah dalam jangka waktu yang pendek, seperti jam atau hari.

Misalnya, hari ini di Jakarta bisa cerah dengan suhu 30°C, tetapi besok bisa hujan dengan suhu 25°C.

Iklim adalah rata-rata kondisi cuaca di suatu wilayah dalam jangka waktu yang panjang, biasanya 30 tahun atau lebih.

Iklim mencerminkan pola cuaca yang konsisten dan dapat diprediksi.

Misalnya, iklim di Jakarta adalah iklim tropis dengan dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau.

3. Bagaimana perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global dapat memicu bencana alam? Berikan contoh!

Pembahasan:
Pemanasan global meningkatkan suhu rata-rata bumi, yang menyebabkan perubahan iklim.

Perubahan iklim ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekologi yang memicu berbagai bencana alam. Contohnya:

- Badai Siklon Tropis: Pemanasan global meningkatkan suhu permukaan laut, memberikan energi lebih untuk pembentukan badai yang lebih kuat dan sering terjadi.


- Kenaikan Air Laut: Es di kutub mencair, menyebabkan kenaikan permukaan laut yang dapat mengakibatkan banjir di daerah pesisir.

- Kenaikan Suhu Ekstrem: Perubahan iklim menyebabkan gelombang panas yang dapat berdampak pada kesehatan manusia dan hewan serta menyebabkan kekeringan.

- Banjir: Curah hujan yang lebih intens dan tidak terduga menyebabkan banjir bandang.

- Kekeringan: Pola cuaca yang berubah menyebabkan kekurangan air di beberapa daerah.

Contoh lainnya adalah peningkatan kejadian endemik penyakit yang disebabkan oleh perubahan habitat serangga pembawa penyakit.

4. Jelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup menurut R.H. Whittaker!

Pembahasan:
R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengusulkan sistem klasifikasi lima kingdom untuk mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan karakteristik tertentu. Lima kingdom tersebut adalah:

1. Monera: Terdiri dari organisme uniseluler prokariotik (tanpa nukleus sejati), seperti bakteri dan cyanobacteria.

2. Protista: Meliputi organisme eukariotik sederhana yang kebanyakan uniseluler, seperti alga, protozoa, dan slime molds.

3. Fungi: Terdiri dari organisme eukariotik multiseluler atau uniseluler yang tidak melakukan fotosintesis, seperti jamur, kapang, dan ragi. Mereka memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan bahan organik.

4. Plantae: Meliputi organisme eukariotik multiseluler yang melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan, seperti tanaman hijau, pohon, dan lumut.

5. Animalia: Terdiri dari organisme eukariotik multiseluler yang heterotrofik, seperti hewan. Mereka memperoleh nutrisi dengan memakan organisme lain.

Sistem klasifikasi ini membantu dalam memahami hubungan evolusioner dan karakteristik dasar dari berbagai organisme.

5. Apa yang dimaksud dengan hewan/fauna tipe peralihan? Berikan contohnya!

Pembahasan:
Hewan/fauna tipe peralihan adalah hewan yang ditemukan di wilayah yang menjadi peralihan antara dua zona biogeografis yang berbeda.

Hewan-hewan ini memiliki karakteristik yang mencerminkan pengaruh dari kedua zona tersebut. Contoh hewan tipe peralihan di Indonesia antara lain:

- Biawak
- Komodo
- Anoa
- Babi rusa
- Burung maleo
- Beberapa jenis kupu-kupu

Hewan-hewan ini biasanya ditemukan di wilayah Wallacea, yang merupakan zona peralihan antara wilayah biogeografis Asia dan Australasia.

Keberadaan fauna peralihan ini mencerminkan keanekaragaman hayati yang tinggi di daerah tersebut.

Baca Juga: 50+ Contoh Soal IPAS Kelas 5 SD MI Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester PAT

6. Apa ciri-ciri flora yang menempati wilayah Indonesia bagian timur? Jelaskan!

Pembahasan:
Flora yang menempati wilayah Indonesia bagian timur, seperti Nusa Tenggara dan Papua, memiliki ciri-ciri berikut:

- Gugurnya Daun pada Musim Kemarau: Tanaman di wilayah ini sering kali menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi kehilangan air.

- Pohon Lebih Rendah: Jenis pohon yang tumbuh biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pohon di hutan hujan tropis.

- Pohon Lebih Jarang: Vegetasi cenderung lebih jarang dengan jarak antar pohon yang lebih besar.

- Ketinggian Pohon: Pohon-pohon di wilayah ini memiliki ketinggian sekitar 12–35 meter.

Ciri-ciri ini mencerminkan adaptasi flora terhadap kondisi lingkungan yang lebih kering dibandingkan dengan wilayah Indonesia bagian barat yang lebih lembab dan basah.


7. Mengapa penurunan luas hutan dapat memicu pemanasan global? Jelaskan!

Pembahasan:
Hutan memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida (CO₂) dari atmosfer melalui proses fotosintesis.

Pohon dan tanaman hijau lainnya mengambil CO₂ dan melepaskan oksigen (O₂), yang membantu mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer.

Jika luas hutan menurun akibat deforestasi atau kebakaran hutan, kemampuan bumi untuk menyerap CO₂ berkurang.

Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi CO₂ di atmosfer, yang memperkuat efek rumah kaca.

Akibatnya, lebih banyak panas yang terperangkap di atmosfer, meningkatkan suhu global dan memicu pemanasan global.

8. Bagaimana gas metana dari aktivitas peternakan dan pertanian berkontribusi terhadap pemanasan global?

Pembahasan:
Gas metana (CH₄) adalah gas rumah kaca yang memiliki kemampuan untuk memerangkap panas di atmosfer lebih efektif dibandingkan dengan karbon dioksida.

Metana dihasilkan dari aktivitas peternakan, terutama dari fermentasi enterik dalam perut hewan ruminansia seperti sapi dan domba, serta dari dekomposisi bahan organik dalam kondisi anaerob di sawah dan tumpukan kotoran ternak.

Metana yang dilepaskan ke atmosfer akan menyerap panas dari permukaan bumi dan memerangkapnya di atmosfer, meningkatkan suhu global.

Meskipun metana memiliki masa hidup yang lebih pendek di atmosfer dibandingkan dengan CO₂, efektivitasnya dalam memerangkap panas membuatnya berkontribusi signifikan terhadap pemanasan global.

Dengan demikian, pengurangan emisi metana dari sektor peternakan dan pertanian dapat menjadi langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim.


9. Jelaskan perbedaan dampak antara penimbunan sampah organik dan sampah plastik dalam tanah, serta bahayanya jika sampah dibuang ke sungai!

Pembahasan:

A. Sampah Organik:
Dampak Penimbunan: Ketika sampah organik ditimbun dalam tanah, ia akan mengalami proses dekomposisi alami oleh mikroorganisme.

Hasil dekomposisi ini adalah pembentukan kompos yang kaya akan nutrisi, yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Manfaat: Kompos yang dihasilkan dari sampah organik dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, dan membantu mempertahankan kelembaban tanah.

B. Sampah Plastik:
Dampak Penimbunan: Sampah plastik tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroorganisme tanah.

Penimbunan sampah plastik dalam tanah justru akan menyebabkan tanah menjadi labil dan mengganggu aktivitas mikroorganisme tanah.

Plastik yang terkubur dalam tanah juga dapat mencemari air tanah dan lingkungan sekitarnya.

Bahaya: Kehadiran sampah plastik dalam tanah dapat meracuni mikroorganisme tanah dan mempengaruhi ekosistem tanah secara keseluruhan.

Selain itu, pecahan plastik yang kecil dapat terbawa oleh air dan angin, mencemari lingkungan sekitarnya.

C. Pembuangan Sampah ke Sungai:
Dampak: Pembuangan sampah ke sungai dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pendangkalan sungai, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem sungai.

Sampah yang dibuang ke sungai dapat mengganggu aliran air, menyumbat saluran air, dan merusak habitat flora dan fauna air.

Bahaya: Pencemaran air oleh sampah dapat mengancam kesehatan manusia dan hewan yang menggunakan air sungai sebagai sumber air minum.

Selain itu, kerusakan ekosistem sungai juga dapat mengganggu ekonomi lokal dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat yang bergantung pada sungai sebagai sumber mata pencaharian.

Dengan demikian, penting untuk mengelola sampah dengan bijak, memisahkan sampah organik dan non-organik, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Selain itu, pembuangan sampah harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.


10. Jelaskan konsep recycle (daur ulang) dan berikan contoh penerapannya dalam pembuatan barang-barang baru yang berguna!

Pembahasan:
Recycle (Daur Ulang):
Recycle adalah prinsip atau proses mengubah limbah menjadi bahan baru atau produk yang lebih berguna.

Tujuan dari daur ulang adalah untuk mengurangi jumlah limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, menghemat sumber daya alam yang terbatas, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Contoh Penerapan dalam Pembuatan Barang-Barang Baru yang Berguna:

A. Pembuatan Bahan Kerajinan dari Limbah:
Contoh: Botol plastik bekas yang didaur ulang menjadi hiasan dinding, tempat pensil, atau mainan anak-anak.

Kertas bekas yang didaur ulang menjadi kertas daur ulang untuk membuat karya seni atau kerajinan tangan lainnya.

B. Pembuatan Pupuk Kompos dari Sisa-sisa Sampah Organik:
Contoh: Sisa-sisa sampah organik seperti sisa sayuran, daun kering, atau kulit buah-buahan dapat diolah menjadi pupuk kompos melalui proses pengomposan.

Pupuk kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuburkan tanah di kebun atau pertanian organik.

C. Pembuatan Kertas dari Kertas Daur Ulang:
Contoh: Kertas bekas atau kertas daur ulang dapat diolah kembali menjadi kertas baru melalui proses daur ulang.

Kertas daur ulang ini dapat digunakan untuk mencetak kertas baru, membuat kemasan kertas, atau produk-produk kertas lainnya.

D. Pembuatan Bahan Bangunan dari Limbah Konstruksi:
Contoh: Beton daur ulang yang terbuat dari limbah beton bekas dapat digunakan kembali untuk konstruksi bangunan baru.

Papan daur ulang yang terbuat dari limbah kayu bekas dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat lantai atau dinding bangunan.

Dengan menerapkan prinsip daur ulang, limbah dapat diubah menjadi barang-barang baru yang berguna, sehingga membantu mengurangi jumlah limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas.

Baca Juga: 50 Contoh Soal IPAS Kelas 4 SD MI Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester atau Penilaian Akhir Tahun PAT


Demikian contoh soal essay soal Biologi kelas 10 SMA MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Persiapan Asesmen Sumatif Akhir Semester ASAS atau Penilaian Akhir Tahun PAT kunci jawaban dan pembahasan. Semoga bermanfaat.

Disclaimer: Jawaban di atas hanya sebagai referensi siswa dalam belajar, dan tidak merupakan jawaban mutlak. Siswa masih dapat bereksplorasi dengan jawaban lain. ***

 

 

Editor: Ali A

Tags

Terkini

Terpopuler