Sementara itu Dr Tuswadi memberikan kuliah umum bertajuk membangun millenials bijak sampah menuju sekolah sehat bebas sampah sesuai tema pertama P5 yaitu gaya hidup berkelanjutan.
“Urusan sampah bukanlah sesuatu yang sepele bagi kehidupan manusia, sampah non-organik terbukti telah mengotori tanah, sungai, dan laut serta menimbulkan polusi bukan hanya polusi air tetapi juga polusi udara dan tanah,” ujarnya.
Baca Juga: Stasiun Banjarnegara Saat ini Tinggal Kenangan, Sejarah Peninggalan Masa Kolonial
Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki kewajiban mendidik generasi muda untuk mampu dan mau mengatasi permasalahan sampah dengan tindakan nyata dan berkesinambungan.
“Penggunaan pembungkus plastik untuk barang maupun makanan bahkan tidak menggunakannya adalah salah satu usaha yang pintar untuk mengurangi polusi akibat sampah,” lanjutnya.
Pihaknya menjelaskan, banyak makhluk hidup di sungai dan lautan mati akibat menelan sampah plastik yang jelas tidak dapat terurai.
Baca Juga: Petisi Boikot Lesti Kejora Santer Beredar, Warganet Minta KPI Turun Tangan
“Kita harus memiliki gerakan di sekolah untuk menciptakan SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara sebagai sekolah sehat dan bebas sampah,” tegas Dr Tuswadi.
Selain itu adanya SOP terkait praktik menuju sekolah sehat bebas sampah juga sangat dibutuhkan sehingga bisa diaplikasikan sesegera mungkin oleh seluruh warga di sekolah.***