BANJARNEGARAKU.COM - “Turunkan Suharto! Turunkan Suharto!” teriak Siswa kelas XII SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara. Mereka menenteng spanduk besar dan kecil bertuliskan kalimat senada minta Presiden Suharto meletakkan jabatan Presiden.
Puluhan siswa-siswi yang yang masih berseragam lengkap menuju lapangan sekolah. Corong suara dari buku yang digulung dibawa agitator yang terus berteriak-teriak menyemangati peserta aksi.
Baca Juga: Anti Ribet, Menu Sahur Praktis dan Bergizi untuk Seminggu
Para siswa-siswi ini sedang mempraktikkan pelajaran sejarah lengsernya Presiden Suharto karena unjuk rasa mahasiswa tahun 1998. Selain sejarah Reformasi 1998, siswa-siswi juga belajar sejarah People Power di Filipina.
Guru sejarah SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono, Senin 4Maret 2024 mengungkapkan materi People Power diajarkan untuk kelas XII IPS dan Reformasi 1998 untuk kelas XII MIPA.
"Pembelajaran yang akan selalu diingat siswa biasanya yang siswa diminta memperagakan atau mendemonstrasikan, tidak hanya guru ceramah di depan kelas. Karenanya siswa saya ajak melakukan pembelajaran berbasis simulasi ini," ujar mantan aktivis mahasiswa Unnes tahun 2000-an itu.
Selain itu, tambah Heni, juga dalam rangka mengajak siswa untuk memahami aneka bentuk penyaluran aspirasi dalam demokrasi.
"Demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara yang dilindungi undang-undang. Jangan sampai siswa menganggap bahwa demo adalah suatu hal yang terlarang. Karena terkadang bahkan aksi demonstrasi menjadi solusi bagi sebuah permasalahan," tambah Heni.