Kenalan dengan Perawan Tua Mutia di Seruling Mas Banjarnegara

23 Juli 2023, 20:13 WIB
Nyonya gemuk /Brave/Photosforyou / pixabay

BANJARNEGARAKU.COM - Perawan Tua ini berbeda dengan yang lain. Umurnya 45 tahun perawakannya besar dan berkulit gelap. Dia tinggal di sekitar TRMS Seruling Mas Banjarnegara. Kalau sudah tau pasti ingin berjumpa dengan dia. 

 

Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas adalah kebun binatang satu-satunya di Banyumas Raya. Kebun binatang ini didirikan dengan bantuan Serulingmas. Serulingmas adalah sebuah yayasan yang berisi para perantau asal Banyumas. Mereka yang sudah berhasil di luar daerah memberi bantuan pada daerah asal. Sekarang TRMS sudah berubah nama jadi Serulingmas Zoo. 

 

Lokasinya masih sama di Selamanik, Jl. Serulingmas, Kutabanjar, Banjarnegara. Di tempat ini juga ada kolam renang jadi tempat latihan perenang muda Banjarnegara. 

Serulingmas Zoo Brave

Kembali pada Mutia yang nama lengkapnya Mutiara Roxy adalah perawan tua belum kawin dari Riau. Pernah tinggal di Bali sebelum akhirnya menetap di Banjarnegara hingga saat ini. 

 

Mutia sebetulnya sedang mendekati Sewong yang umurnya lebih muda. Namun Sewong belum memberikan sinyal balik. Mungkinkah ini akan bertepuk sebelah tangan? Bisa jadi Mutia akan tetap sendiri selamanya. Kisah ini akan terus berlanjut. 

 

Mutia yang berkulit gelap dan bertelinga lebar memiliki berat tidak main-main, sekira 4 ton. Kalau makan, bisa sampai 200 kg perhari. Jangan heran, Mutia dan Sewong adalah binatang gajah. 

Gajah Mutiara Roxy Brave

Mutia dan Sewong ini didatangkan dari Mason Elephant Park and Lodge Bali. Dua ekor gajah ini tiba di Serulingmas Zoo pada 29 Oktober 2022. Jadi belum ada 1 tahun di Banjarnegara.

 

Ditemui Banjarnegaraku.com di sekitar parkiran Serulingmas Zoo, Mutia sedang ditunggangi pawang (mahot) Saefulloh yang biasa dipanggil Ipul. Tampak Ipul mengarahkan Mutia untuk merumput di lokasi yang baik. 

Baca Juga: Ngopi Curug 3, Menikmati Air Terjun Sikopel Sambil Seruput Nikmat Kopi Babadan Cuma Ada di Banjarnegara

Pawang Ipul lah yang menceritakan secara langsung kisah Sewong dan Mutia di atas. Sebelum dibawa ke Banjarnegara, Pawang Ipul yang asli Banjarnegara sudah mendapatkan pelatihan 2 bulan di Bali. Dia belajar mengurus serta interaksi langsung supaya lebih mengenal Mutia dan Sewong. 

 

"Mengurus gajah ini seperti mengurus anak kecil, kadang ada masanya dia ngambek, " kata Ipul sambil memberikan sepotong pisang. 

 

Ipul juga menanggapi pengunjung Serulingmas Zoo yang bertanya tentang asal muasal si Mutia. Tidak hanya badan yang besar, namun volume otak gajah juga besar, sehingga memorinya cukup kuat. 

 

"Gajah ini termasuk binatang yang cerdas, dia bisa mengerti beberapa instruksi manusia seperti 'smile', duduk, mundur, " ujar Ipul sambil memasukkan kudapan ke belalai si Mutia. 

Baca Juga: Dalam Semalam Banjarnegara Dikepung 3 Tontonan dan Ramai Semua

Namun saat pawang Ipul coba memerintah Mutia untuk duduk, Mutia justru mundur. Menurut pawang Ipul, Mutia sedang tidak ingin duduk karena takut dinaiki punggungnya oleh pengunjung. 

 

Mutia melanjutkan makan dedaunan serta ranting kecilnya. Semua masuk ke dalam mulut dan sepertinya langsung ditelan tanpa dikunyah lagi. Menurut pawang Ipul, gajah pencernaannya cukup buruk. Cepat makan namun cepat dikeluarkan. 

 

Bagi yang penasaran dengan kisah percintaan Sewong dan Mutia, bisa mengunjungi Serulingmas yang buka setiap hari termasuk hari Minggu. Dengan harga Rp 50 ribu sekeluarga bisa berinteraksi dan berfoto dengan Sewong dan Mutia. ***

 

Editor: Ali A

Sumber: Narasumber Serulingmas Zoo

Tags

Terkini

Terpopuler