BANJARNEGARAKU.COM - Berkomitmen untuk selalu menjaga bumi dan lingkungan, relawan pencinta alam Banjarnegara lakukan aksi cabut paku yang menancap di pohon pada Minggu 6 Agustus 2023. Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik lokasi.
Kegiatan sosial ini dilakukan para relawan ini dalam rangka menjaga lingkungan sekaligus memperingati Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus mendatang.
Baca Juga: Sosialisasi Pemberlakukan Materi Ujian Praktik SIM C, Mulai Diterapkan Polres Banjarnegara
Ratusan pencinta alam yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Pencinta Alam Banjarnegara (Sekber PAB) melaksanakan kegiatan cabut paku di pohon, yang dilakukan diberbagai titik lokasi yang ada di Banjarnegara.
Sedangkan, aksi kali ini dilakukan pada Minggu 6 Agustus 2023 tersebut, diikuti oleh 211 peserta yang merupakan perwakilan berbagai kelompok pencinta alam se-Kabupaten Banjarnegara, baik kelompok pencinta alam pelajar ataupun masyarakat umum.
Dalam aksi kali ini, sedikitnya ada empat zona kegiatan cabut paku pada hari ini dengan menyisir pohon seputar alun-alun Banjarnegara, turus jalan Dipayuda, jalan Pemuda, dan di jalan Pandjaitan.
Baca Juga: Makin Seru Raih Prestasi di Porprov 2023, Taekwondo Banyumas Raih 1 emas, 1 Perak dan 3 Perunggu
Kegiatan ini sebagai bukti komitmen SEKBER PAB Banjarnegara berserta masyarakat dalam menjaga bumi dan lingkungan. Ratusan peserta aksi cabut paku ini berhasil mencabut sekitar 12 kilogram paku dan kawat yang tertancap dipohon.
Paku-paku yang tertancap di pohon tersebut, merupakan akibat dari pemasangan papan reklame, baliho para politisi atau calon–calon pemimpin masyarakat, yang tak lepas atau masih tertinggal dan menancap di pohon.
Baca Juga: Bupati Tiwi Resmikan Pagar Makam Desa Serayu Karanganyar
Ketua Umum Sekber PAB Banjarnegara Irwanto berkomitmen, kita sebagai generasi muda juga sebagai kelompok yang peduli dengan lingkungan harus melakukan aksi yang nyata terhadap alam.
“Kami mengajak dan memberikan contoh kepada masyarakat serta seruan tidak memaku di pohon. untuk mengangkat budaya dan melestarikan lingkungan, perawatan terhadap pohon,” katanya.
Diketahui, secara kimiawi paku bisa berkorosi didalam pohon dan itu menyebabkan keroposnya pohon, secara perlahan-lahan, pohon tersebut akan mati akibat paku mengandung karat.
Baca Juga: Kontingen Purbalingga Berpeluang Penuhi Target Porprov Jateng 2023, Sabet Tiga Medali Emas
Sedangkan pemerintah itu sendiri mengeluarkan undang-undang nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang menimbang.***