Warok dan Kuda Lumping Diajarkan dan Dipentaskan Siswa di Banjarnegara, Ga Bahaya Ta?

3 Maret 2024, 05:30 WIB
Pertunjukan seni Kuda Lumping pada praktek P5 di SMPN 2 Wwnayasa Banjarnegara /Brave/Heni

BANJARNEGARAKU.COM - Kesenian Warok adalah salah satu dari sekian jenis kesenian rakyat yang ada di wilayah Kabupaten Wonosobo yang juga menyebar ke beberapa daerah di sekitar termasuk Banjarnegara. Sedangkan Kuda Lumping atau disebut juga Embeg banyak dipentaskan kelompok kesenian secara rutin di berbagai daerah di Banjarnegara. 

Sebagai upaya melestarikan budaya yang ada di desa sekitar sekolah, SMPN 2 Wanayasa Kabupaten Banjarnegara melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat budaya lokal Desa Pandansari. Kegiatan ini melaksanakan puncak Gelar Karya, Sabtu 2 Maret 2024 di aula sekolah. 

Aneka kesenian lokal seperti Warok dan Kuda Lumping dipentaskan anak-anak dengan iringan gamelan yang mereka tabuh sendiri. Tak hanya dinikmati siswa se sekolahan, ratusan siswa SD dan juga guru di Desa Pandansari pun ikut serta melihat penampilan para siswa.

Baca Juga: Mudik Gratis Kemenhub 2024, Inilah Syarat yang Wajib Disiapkan, Berikut Jadwal Pendaftarannya....

Kepala SMPN 2 Wanayasa Endang Supriyati mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap budaya dan juga kesadaran untuk melestarikannya.

"Selama dua pekan mereka tidak hanya belajar di kelas, namun juga terjun langsung ke pelaku-pelaku seni di Desa Pandansari. Kebetulan di antara para siswa juga pelaku seni, sehingga penampilan mereka hari ini sangat baik. P5 ini benar-benar upaya nyata untuk melestarikan budaya," jelas Endang.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Mudik Gratis Motis 2024 Dibuka, Ada Destinasi Tujuan dan Catat Tanggal Pendaftarannya Disini

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Desa Pandansari Ali Aziza yang turut hadir dalam gelar karya P5 mengungkapkan kegiatan ini sangat bagus sebagai upaya menjalin kerjasama dan kemitraan dalam rangka pembentukan karakter siswa yang berbudaya.

"Saya lihat tadi anak-anak luwes sekali saat tampil. Mereka tampil penuh penjiwaan. Saya rasa kegiatan P5 seperti ini sangat tepat membangun karakter siswa yang berjiwa Pancasila, menghargai kearifan lokal yang ada di sekitar sekolah," ujar Ali.

Salah satu siswa SMPN 2 Wanayasa, Danasti, yang juga menjabat Ketua OSIS mengaku sangat senang dan puas dengan kegiatan P5 yang telah dijalankannya. 

Baca Juga: Tingkatkan Saldo DANA melalui Survey Online, Inilah Rekomendasi 5 Aplikasi Terbaik Saat Ini

"Saya senang karena kami betul-betul dilatih mandiri mulai dari menyiapkan tema kesenian yang akan diangkat, melakukan riset ke pelaku seni, sampai berlatih dan juga pementasan kami lakukan secara mandiri dibimbing oleh para guru. Ini pengalaman saya yang sangat berharga, melatih kepemimpinan dan juga kerjasama antar teman. Ini program yang melelahkan, tapi juga hasilnya terasa manfaatnya," jelas Danasti.

Sisi gelap Warok dan Kuda Lumping

Seni Warok yang juga menarik siswa sekolah lain saat tampil di SMPN 2 Wanayasa Banjarnegara Heni

Kesenian Warok yang ditampilkan mirip dengan tari Warok di Ponorogo, Jawa Timur. Warok memiliki satu sisi yang sering disoroti berkaitan hubungan antara Warok dan Gemblak. 

Dilansir dari vice.com, ketika Indonesia semakin konservatif lima tahun belakangan, citra warok dan gemblak mengalami erosi makna. Praktik ini sering disalahpahami, semata-mata dianggap sebagai homoseksualitas terselubung.

Baca Juga: Wooow! Pembelian Tiket Kereta Api Tambahan Lebaran 2024 Ludes Terjual, Ini Informasi Selengkapnya....

Sementara kesenian kuda lumping salah satu sisi mistisnya adalah saat pemain kesurupan. Bukan hanya penari namun penonton bisa mengalami kalau ‘tersambar’ endang yang dimiliki si pemain Embeg. 

Endang adalah semacam mahluk halus yang dipercaya menghuni embeg dan penari. Endang ini bentuknya bermacam-macam dengan berbagai macam manifestasi saat mengenai orang. 

Pegiat P5 SMAN 1 Sigaluh, Heni Purwono berpendapat jika yang diajarkan pada siswa adalah sisi positifnya saja. 

Baca Juga: Kemenhub Gelar Mudik Gratis 2024, Catat Jadwal Pendaftarannya

“Kalau di sekolah (yang diajarkan) ya seninya saja, ngga pakai ilmu-ilmu tenaga dalamnya,” ujar Heni. 

Pelajaran P5 selain mengangkat sisi baik dalam masyarakat juga menanamkan nilai-nilai pada siswa. Pada kasus penampilan kesenian Warok dan Kuda Lumping, siswa dituntut kerja sama untuk kompak, menghargai seni tradisional dan juga tekun dalam berlatih untuk menampilkan sajian yang kompak. ***

 

 

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler