Meski demikian, bukan berarti tidak ada upaya untuk mengembangkan dan mendukung sekaligus melestarikan produk lokal ini.
Bentuk upaya Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam memperkenalkan dan mempromosikan Batik Gumelem dengan mewajibkan pemakaian baju batik pada hari-hari tertentu misal pada hari batik nasional, hari biasa Rabu-Kamis untuk seluruh jajaran pegawai dan staf pemerintahan, juga sejumlah hari penting yang lainnya.
"Pemasaran menjadi terkendala tersendiri bagi para pemilik usaha batik. Untuk itu, selain menyediakan batik di gerai tempat usaha, juga sering diundang untuk mengikuti pameran, seperti pameran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tingkat kabupaten. Diharapkan, dengan kegiatan pameran tersebut, dapat mendukung pemasaran lebih luas," terangnya.
Selain pemasaran, keberadaan pengrajin Batik Gumelem juga semakin terbatas, dimana hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi para pemilik usaha batik tulis.
"Tukang mbatik saya tinggal 5 orang saja Mas," tegasnya.
Sebelumnya, usaha Batik Setia Usaha memiliki banyak perajin batik tulis. Namun, perlahan mulai berkurang.
Baca Juga: Orang Jawa Pasti Tau Ini! Pakem Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati
"Selain faktor usia karena sudah tua dan meninggal dunia, sebagian pengrajin batiknya juga pergi merantau ke Jakarta sehingga tinggal 5 orang saja," terangnya.