"Sebelum jadi agen tanggap bencana mereka sendiri mesti dilatih dulu sehingga kalau program kami dari BPBD, PMI, ada juga Tagana, ada SAR termasuk TNI-Polri bisa masuk ke sekolah untuk latihan, pengenalan peralatan, mitigasi dan sebagainya, akan bisa bantu mencegah," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Pihaknya juga akan terus mendorong adanya pendidikan kebencanaan pelajar, mengingat situasi dan kondisi dunia yang berubah, terlebih adanya perubahan iklim yang mengarah pada kondisi bencana.
Baca Juga: Kenali Karakter Manusia Berdasarkan Hari Pasaran Jawa, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket
"Global climate change ini kan banyak sekali yang mengarah pada kondisi dan situasi bencana, maka kalau mereka kita edukasi, nanti akan bisa melakukan sesuatu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menjelaskan kepada para pelajar beberapa langkah yang sudah dilakukan dalam hal mitigasi bencana diantaranya:
Mengenai ilmu titen yang sudah berkembang di masyarakat sejak zaman dulu dan Program Jogo Tonggo yang dapat dikonversi untuk menangani kebencanaan.
Baca Juga: Manfaat Kelor! Ini Kata dr Agus Ujianto, Daun Ajaib yang Mampu Menyeimbangkan Metabolisme Tubuh
"Ilmu titen itu lebih kepada kearifan lokal, sebenarnya nenek moyang kita dulu sudah punya sistem peringatan dini terkait bencana yang akan terjadi. Masyarakat bisa mempraktikkan itu berdasarkan pengalaman masa lalu," ujarnya.
Demikian informasi mengenai kegiatan Gubernur Mengajar di SMK Negeri 1 Bawang Banjarnegara, berikan motivasi pada pelajar jadi agen tanggap bencana.***