Wujudkan Satu Data untuk Kesejahteraan Masyarakat, Ini yang Dilakukan BPS Banjarnegara

- 20 September 2022, 22:55 WIB
BPS Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan Rapat Koordinasi Regsosek 2022 pada Selasa 20 September 2022.
BPS Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan Rapat Koordinasi Regsosek 2022 pada Selasa 20 September 2022. /doc. Pribadi Dr Tuswadi

BANJARNEGARAKU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) seluruh Indonesia termasuk Banjarnegara menyelenggarakan kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022.

Kegiatan ini penting dilaksanakan untuk menyediakan system dan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, Ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan.

Pelaksanaan penyedia system tersebut basis data yang akan menjangkau hingga tingkat desa atau Kelurahan.

Baca Juga: Pelaku Usaha di Punggelan Banjarnegara Ikuti Pelatihan Kuliner Kreatif, Berikut Selengkapnya

Kepala BPS Kabupaten Banjarnegara, Ratna Setyowati mengatakan, Keberhasilan pelaksanaan Regsosek-2022 merupakan tanggung jawab bersama.

Lebih jauh dia menjelaskan, untuk menyukseskan kegiatan tersebut, BPS Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan Rakor Regsosek 2022 pada Selasa 20 September 2022.

Kegiatan yang dilaksanakan di Surya Yudha Cinema tersebut mengambik tema kolaborasi mewujudkan satu data untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa Baru STIE Tamansiswa Banjarnegara Dibekali Wawasan Kebangsaan, Berikut Selengkapnya

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pj Bupati Banjarnegara, Sekda Banjarnegara, Asisten, Kepala Bagian Setda, delegasi dari OPD dan Badan di lingkungan Pemda Banjarnegara, serta 160 peserta undangan lainnya.

Ketua Pelaksana Rakor Regsosek 2022 Tri Subagyo mengatakan, kegiatan yang terselenggara merupakan kolaborasi BPS dengan Pemerintah daerah dan masyarakat yang saling berkaitan.

“Kami menampilkan empat nara sumber yakni Sekda Banjarnegara, Kepala Dinas Sosial, Kepala BPS dan Akademisi dan ilmuan ALMI,” ujarnya.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat Kebumen Larut Dalam Lantunan Doa Bertajuk PMI Bersholawat

Dalam paparan peneliti Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, Dr Tuswadi mengetengahkan hasil riset terkini mengenai persepsi masyarakat akar rumput terkait pendidikan dan kemiskinan.

Berdasarkan on-line survey (11-15 September 2022) melibatkan 776 responden ditemukan data menarik yaitu terdapat 94,3 % responden setuju pendidikan dapat menghapus kemiskinan dan 86,3% responden setuju pendidikan menyejahterakan.

“Persepsi ini diperkuat dengan fakta bahwa 82,8 % responden telah mengalami sendiri bahwa tingkat pendidikan telah menyejahterakan pelaku,” ujarnya.

Baca Juga: Lulus Uji Kecakapan, MTs Cokroaminoto Tanjungtirta Banjarnegara Lahirkan 20 Pramuka Garuda

Lebih spesifik satu responden yang dulu berasal dari keluarga pra sejahtera dan kini sudah meraih S-1 dan S-2 serta bekerja sebagai dosen menuliskan testimoni bahwa Pendidikan membuka pemikiran jauh lebih baik.

“Dengan pengetahuan dan pemahaman, dirinya lebih mudah dan cepat beradaptasi sehingga memperoleh penghidupan yang jauh lebih maju,” tegasnya.

Terkait dengan persepsi tingkat pendidikan dan pekerjaan-85,6 % responden setuju tingkat pendidikan memudahkan mendapatkan pekerjaan dan 89,7% responden setuju mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus.

Baca Juga: Tekuk Vietnam, Timnas Indonesia Berhasil Melenggang ke Piala AFC U-20 di Uzbekistan

“Ditemukan fakta bahwa 97, 2 % responden ingin raih S-1/S-2/S-3 untuk penghidupan dan pekerjaan yang lebih baik, 56, 7 % responden menyatakan ingin menjadi ASN,” lanjutnya.

Selanjutnya, membahas peran pemerintah untuk menjamin pendidikan bagi semua agar sejahtera dan terentas dari kemiskinan.

Total 94,9% responden memberikan rekomendasi agar negara memberikan beasiswa atau biaya bagi anak-anak keluarga miskin agar meraih pendidikan tertinggi.

Baca Juga: Naas! Sedang Dikendarai, Mobil Minibus di Banjarnegara Nyaris Ludes Terbakar

Sementara 35,6 % responden juga menginginkan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dapat berperan lebih untuk membantu biaya sekolah atau kuliah anak-anak keluarga pra sejahtera.

“Kemiskinan dapat dihapus dengan pemikiran (thought), pengetahuan (knowledge) dan pemahaman (understanding) yang semuanya itu didapatkan dari proses pendidikan,” terang Dr Tuswadi.

Pendidikan untuk semua (education for all) menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x