Bappeda Jawa Tengah Dorong Hadirkan Mitra Inovasi di Banjarnegara 'Kenalkan Jawara Kreanova 2021'

- 10 November 2022, 12:11 WIB
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Kegiatan Diseminasi Perekayasaan Inovasi dan Teknologi pada Rabu 9 November 2022
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Kegiatan Diseminasi Perekayasaan Inovasi dan Teknologi pada Rabu 9 November 2022 /doc. Baperlitbang Banjarnegara

BANJARNEGARAKU.COM - Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah mengadakan diseminasi perekayasaan inovasi dan Teknologi.

Diseminasi dilaksanakan pada Rabu 9 November 2022 bertempat di The Pikas adventure and resort Banjarnegara menghadirkan dua karya inovasi putra Banjarnegara.

Dua karya tersebut yakni pemanfaatan teknologi mesin kristalisasi Gula Semut serta alat deteksi dini longsor Eling Waspada dan Siaga (elwasi).

Baca Juga: Ganjar Sampaikan Banyak New Hero Bermunculan Karena Hati dan Kemanusiaan

Acara ini mengundang perwakilan dari Dinas Pertanian, Dinas Perindustian Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta Bappeda  Banjarnegara, Kebumen, Banyumas dan Purbalingga.

Tak hanya itu, kegiatan diseminasi tersebut juga dihadiri oleh  perwakilan perguruan tinggi dan tenaga pendidik SMK.

Kepala Bappeda Jawa Tengah melalui Kepala Bidang inovasi dan teknologi  Agung Koenmarjono mengatakan, kegiatan merupakan salah satu tugas dari Bidang Inovasi dan Teknologi yaitu melakukan penjaringan teknologi dan pengembangan inovasi teknologi baik yang berasal dari pemerintah maupun masyarakat.

Baca Juga: Hilang Sejak Minggu, Warga Batang Hingga Kini Belum Ditemukan

"Setelah 2 minggu kemarin melakukan penjaringan terhadap inovasi melalui Krenova 2022, pada kesempatan kali ini dilakukan diseminasi terhadap hasil inovasi pemenang tahun sebelumnya,” ujarnya.

Pihaknya berharap, melalui kegiatan tersebut dapat mengenalkan hasil produk inovasi serta semoga dapat menghadirkan calon mitra inovasi.

Sementara itu moderator kegiatan Agus Widodo selaku pejabat Fungsional Madya Perencana Baperlibang Banjarnegara menyampaikan materi diseminasi kali ini merupakan materi yang sangat tepat.

"Kabupaten yang hadiri memiliki kesamaan potensi dan permasalahan yang hampir sama, dimana memiliki potensi gula dan permasalahan longsor," ujarnya.

Baca Juga: Gratis! Link Twibbon Hari Pahlawan 10 November, Lengkap dengan Cara Memasangnya

Pihaknya menambahkan, kondisi tersebut karena memiliki daerah perbukitan semoga paparan yang akan disampaikan dapat memberikan manfaat bagi semua.

Dalam paparannya yang bertema mesin kristalisasi Gula Semut oleh Danang Dwi Saputra dilatar belakangi dari potensi gula jawa di Jawa Tengah yang sangat besar yang merupakan urutan ke 5 di Indonesia.

Namun, adanya permasalahan Higienitas produk olahan belum tercapai dan dibutuhkan diversifikasi produk olahan nira kelapa menjadi Gula Semut.

“Pengolahan nira kelapa menjadi gula semut menggunakan mesin kristalisasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas olahan Gula Semut," ujarnya.

Baca Juga: Gus Rozin Khawatirkan Munculnya Fenomena Pseudo, Setelah Terbitnya UU 18 Tahun 2019, Berikut Penjelasanya

Selain itu juga tercapainya standart pengolahan gula semut yang higienis serta Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar sentra kelapa.

Adapun paparan alat deteksi dini longsor Eling Waspada dan Siaga (Elwasi) oleh Andri Sulistyo menyampaikan tentang perkembangan Alat Elwasi semenjak 2017 yang terus berkembang dan mengalami perbaikan dalam inovasi.

"Elwasi yang saat ini terpasang bukan hanya di Kabupaten Banjarnegara namun juga telah terpasang di Kabupaten kota diluar Banjarnegara," tegasnya.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu sehingga Elwasi memiliki hak paten serta hak merek.

Baca Juga: JSIT Jawa Tengah Siap Wujudkan Pendidikan Berkualitas dan Berikan Kontribusi Maksimal

Adapun hasil dari diseminasi tersebut, digaris bawahi pentingnya mekanisasi dalam pengolahan gula semut yang higienis.

Disisi lain perlunya mendorong UMKM Gula Semut memiliki sertifikat produksi pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT).***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x