Keren! Siswa SMPN 3 Pagedongan Banjarnegara Lakukan Observasi Tekan Angka Stunting, Ayuk Intip Kegiatannya

- 25 Februari 2023, 10:25 WIB
tim karya ilmiah remaja SMPN 3 Pagedongan mempresentasikan hasil survei terkait penanganan tengkes atau stunting di wilayah kecamatan Pagedongan
tim karya ilmiah remaja SMPN 3 Pagedongan mempresentasikan hasil survei terkait penanganan tengkes atau stunting di wilayah kecamatan Pagedongan /doc. Humas SMPN 3 Pagedongan

BANJARNEGARAKU.COM - SMPN 3 Pagedongan sebagai lembaga pendidikan formal ikut tergerak mengatasi permasalahan tingginya tengkes atau stunting khususnya di kecamatan Pagedongan.

Sekolah berupaya untuk membimbing peserta didik melakukan riset sederhana dengan melakukan survei untuk mendapatkan data mengenai tengkes atau stunting di kecamatan Pagedongan serta mencari penyebabnya.

Kepala SMPN 3 Pagedongan Asri Ratna Sari, mengatakan tengkes atau stunting tidak bisa diatasi jika hanya dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Perlu Komitmen pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan menggandeng sekolah sebagai media sosialisasi, edukasi dan pembelajaran," ujarnya.

Baca Juga: Baperlitbang Banjarnegara Jaring Aspirasi Masyarakat melalui E-Rembugan Jateng dalam Banjarnegara Expo 2023

Lebih jauh dia menjelaskan, penanganan tengkes atau stunting harus dilakukan secara tangkas dengan melibatkan semua pihak termasuk warga sekolah. 

"Melalui metode wawancara dan observasi, tim karya ilmiah remaja SMPN 3 Pagedongan melakukan survei di beberapa SD dan posyandu di kecamatan Pagedongan," lanjutnya.

Selain itu, sebagai rujukan data dan validasi, siswa juga mengunjungi Puskesmas kecamatan Pagedongan untuk mendapatkan data tentang permasalahan tengkes atau stunting.

"Sebagai data pendukung sekolah memberdayakan stakeholder untuk memberikan penyuluhan juga melakukan sosialisasi tengkes," tegas Asri.

Baca Juga: SDN 2 Kecepit Berjaya di Pesta Siaga Kwarran Punggelan, Berikut Hasil Kegiatan Selengkapnya

Beberapa instansi terkait diantaranya KUA Kecamatan Pagedongan dan Puskesmas Pagedongan serta menghadirkan narasumber dari mahasiswa STAI Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang permasalahan tengkes atau stunting.

Selanjutnya, di bawah bimbingan guru Tim karya ilmiah remaja mencoba untuk menganalisis data serta menggali permasalahan tentang penyebab tengkes dari sumber yang ada.

"Data diambil meliputi Desa Kebutuhjurang, Desa Kebutuhduwur dan Desa Pesangkalan," ungkapnya.

Selain itu, survei juga dilakukan di sekolah dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan responden.

Baca Juga: IGTKI PGRI Rakit Banjarnegara Gelar Konferensi Pilih Nahkoda Baru, Berikut Susunan Kepengurusan Selengkapnya

Metode lain yang dilakukan yakni, siswa melakukan wawancara tentang pola makan, pola istirahat dan pola tidur dari siswa siswi di SMP Negeri 3 Pagedongan untuk menganalisis kasus stunting di sekolah.

"Untuk mengetahui hasil observasi, dilakukan presentasi tentang hasil survei yang telah diperoleh oleh Tim karya ilmiah remaja," terang Asri.

Proses presentasi juga diisi dengan penyuluhan tentang pola hidup sehat, permasalahan tumbuh kembang, pernikahan dini dan pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang serta pentingnya sarapan.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sebuah pembiasaan peserta didik untuk mengatasi permasalahan dan peduli dengan permasalahan di lingkungan sekitar," pungkasnya.

Baca Juga: Bulan Dana PMI Banjarnegara Tahun 2022 Lampaui Target yang Dicanangkan

Pihaknya juga berharap, kegiatan tersebut dapat dijadikan ajang membudayakan cara berfikir ilmiah, serta berfikir kritis dalam mengatasi suatu masalah di lingkungan sekitar.

Sebagai tambahan tengkes atau stunting merupakan gagal tumbuh kembang akibat gizi kurangnya seseorang.

Penyebab tengkes atau stunting diantaranya adalah penyakit infeksi berulang pada anak.

Tengkes mengakibatkan anak memiliki kemampuan kognitif yang kurang serta berisiko menderita penyakit tak menular di kemudian hari.

Baca Juga: KPU Purbalingga Lantik Putri Sebagai Pengganti Antar Waktu

Berdasarkan survei status gizi Indonesia pada tahun 2022, angka tengkes tercatat 21,6% turun 3% dari tahun sebelumnya.

Angka tersebut jauh dari target pemerintah 14% yang harus dicapai pada tahun 2024.***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x