Baca Juga: Selama 3 Hari Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan di Dieng Banjarnegara Capai 40.587 Orang
Nenek Supriyati menikah dengan Wiyanto tahun 1968. Wiyanto adalah guru Bahasa Jawa di SMPN 2 Bawang Banjarnegara. Kakek Wiyanto meninggal tahun 1998 di RS Margono Purwokerto.
Pasangan Wiyanto - Supriyati memiliki lima putra-putri. Yakni Mukti Wijayanto, Dwi Widiyastuti, Triyani Budiyanti, Samsu Widiyanto, dan Dewi Lelasari.
Pada waktu pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Supriyati mendapat kehormatan Bintang Karya Satya Lencana XXX atau 30 tahun pengabdian terhadap negara.
Lencana 30 tahun mengabdi kepada nagera sebagai pendidik tersebut diberikan saat upacara 17 Agustus.
"Waktu itu saya masih di Purworejo, tilik putu. Ada kabar dari anaksaya, Dwi, agar segera pulang ke Banjarnegara. Karena besok akan menerima penghargaan lencana Karya Satya XXX. Saya kemudian naik bus ke Purwokerto kemudian pindah bus ke Banjarnegara," kata nenek dari 6 cucu dan 1 cicit itu.
Pada awal tinggal di Banjarnegara, Supriyati bersama suami ngontrak selama 14 tahun tinggal di Kompleks Pecinan Kota Banjarnegara (Sebelah Debora).
"Saat itu kami sempat dijadikan Ketua RT oleh Pak Lurah daerah Pecinan. Selama 14 tahun jadi RT di Pecinan dan baru lepas setelah pindah di Jl Teratai Sokanandi."