Indra Hari Purnama : Minimalisir Pernikahan Dini, Lakukan Ini!

- 9 Juni 2023, 09:10 WIB
Founder Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama Memberikan Opini tentang Pernikahan Dini yang masih terjadi di era saat ini
Founder Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama Memberikan Opini tentang Pernikahan Dini yang masih terjadi di era saat ini /Indra Hari Purnama/Taufik Hidayat PP

Meskipun dua tahun terakhir ini permohonan dispensasi pernikahan dini grafiknya mengalami penurunan, namun tidak menutup kemungkinan dapat naik kembali jika hal ini dibiarkan begitu saja, tanpa adanya solusi yang dilakukan dan melalui kerjasama berbagai pihak yang berkepentingan.

Menurut saya, untuk meminimalisir terjadinya pernikahan dini di masyarakat, tidak hanya selesai pada seminar dan/atau forum group diskusi saja, dibutuhkan langkah nyata yang lebih kongkret.

Meskipun hasil dari seminar dan/atau diskusi tersebut dapat menyusun sebuah program pengendalian, biasa hanya menjadi wacana saja ketika berbenturan dengan tidak tersedianya anggaran.

Sebenarnya yang dibutuhkan hanyalah kepedulian dalam meminimalisir pernikahan dini, meskipun tanpa anggaran juga dapat dilakukan dan dimulai dari lingkup lingkungan terkecil.

Jangan sampai seminar/lokakarya/forum-forum diskusi mengenai pencegahan pernikahan dini ini hanya ajang untuk menghabiskan anggaran dan untuk membuat program agar digelontorkan anggaran berikutnya tanpa adanya aksi nyata.

Pertanyaannya kemudian “Bagaimana tanpa anggaran upaya pencegahan pernikahan dini dapat berjalan ?”

Pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang sangat sederhana, hanya tinggal berbuat dan dipraktekkan saja, kalau memang niatan kita tulus tanpa tendensius insya Allah semuanya bakal mulus tanpa fulus.

Tempat Ibadah sebagai Ujung Tombak

Berbicara tempat ibadah (misal masjid), tentunya hampir setiap kelompok masyarakat miniml di dalam 1 desa atau kelurahan ada, bahkan mungkin hingga dalam lingkup RW ataupun dusun.

Jika pengurus (takmir/dewan kemakmuran masjid) berpikir lebih luas tidak melulu hanya berpikir kemkmuran masjid hanya diukur dari bangunan yang bagus dengan fasilitas mewah, (apalagi yang hanya berpikir yang penting jadi pengurus punya angka kredit dalam pengabdian masyakat dan bisa digunakan sebagai kredit poin dalam kenaikan pangkat/golongan),  takmir/dewan kemakmuran masjid memiliki kewajiban agar peka terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang ada di lingkungannya (termasuk masalah pencegahan pernikahan dini).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x