Tingkat keberhasilan pada sistem DFT hidroponik terhadap tanaman, ternyata masih bisa di andalkan, karena ada beberapa tanaman sayuran yang memang sangat cocok untuk penggunaan sistem ini.
Sistem ini sangat ideal untuk tanaman dengan akar rendah dan tanaman cepat tumbuh seperti sayuran berdaun (selada, buncis, kangkong, sawi, kemangi, seledri), sayuran buah, dan bunga.
Nah, kan... Ada edukasinya juga ternyata! Pertanian sistem Hidroponik dikenal sebagai sebuah inovasi di bidang pertanian.
Hal mendasar yang membedakan antara sistem Hidroponik dengan sistem pertanian konvensional adalah pada media tanam. Jika pada pertanian ertanian Konvensional menggunakan media tanah, sementara Hidroponik menggunakan media tanam air.
Semua zat dan Nutrisi yang dibutuhkan tanaman, dengan dosis tertentu akan diberikan melalui media air. Ada banyak keunggulan produk dari sayur Hidroponik ini, diantaranya tidak terlalu membutuhkan lahan yang luas, sehingga cocok dikembangkan di wilayah perkotaan.
Produk yang dihasilkan juga secara kuantitas dan kualitas akan mudah dijaga, dan ketersediaan produk untuk memenuhi permintaan pasar bisa kontinyu, karena sistem pertanian Holtikultur Hidroponik tidak terpengaruh musim.
Winda, perawat tanaman hidoponik Balatkertrans Jawa Tengah yang ada di Klampok, Banjarnegara, menuturkan, jika saat ini ada beberapa jenis sayuran yang ditanam di rumah hidroponik ini, diantaranya selada dan pakcoy.
"Untuk saat ini memang tidak terlalu banyak stok sayuran yang bisa dipetik, tetapi kita melakukan penyemaian terus secara terjadwal agar rumah hidoponik ini selalu terisi tanaman, saat ini tinggal ada tanaman selada dan pakcoy dengan jumlah yang sedikit," terangnya.