Baca Juga: Mau Ikut Pengibaran Bendera Raksasa 17 Agustus, Siapkan Perjalanan ke 4 Gunung Ini
Guru Sejarah SMAN 1 Sigaluh yang juga Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Jawa Tengah Heni Purwono mengungkapkan, tumpeng di hari Pramuka ini merupakan bagian dari upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Menurutnya, sejak dini anak-anak sekolah harus dikenalkan kebudayaan beserta filosofinya.
“Tumpeng kan bagian dari ekspresi dari kondisi geografis Jawa khususnya yang banyak pegunungan atau meru dalam bahasa Sansekerta. Di masa lalu, zaman prasejarah dan zaman Hindu Budha, gunung dianggap sebagai tempat yang suci. Tempat bersemayam para dewa.
Namun setelah Islam dianut mayoritas masyarakat, tradisi ini menyesuaikan diri, dan dimaknai berbeda lagi yaitu yen metu kudu sing mempeng atau jika keluar harus bersungguh-sungguh. Bahkan tumpeng dikaitkan dengan surat Al Isra ayat 80, ayat yang sering dibaca umat Islam ketika memasuki daerah baru,”jelas Heni.***
Disclaimer: Tulisan ini kiriman dari Heni Purwono, Guru SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara.