KPPA Serigala Melakukan Hal Terpuji pada Monumen Perjuangan di Banjarnegara

- 20 Agustus 2023, 11:50 WIB
Monumen Perjuangan tempat dilakukan kegiatan terpuji itu
Monumen Perjuangan tempat dilakukan kegiatan terpuji itu /Brave/Heni Purwono

BANJARNEGARAKU.COM - Sekelompok anak usia tanggung yang berbaju hitam dan gelap terpantau berada di dekat Monumen Perjuangan di desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Mereka berkumpul dekat Monumen yang seharusnya dijaga kelestariannya. Beberapa ada yang membawa karung plastik berwarna putih. Mereka ternyata berasal dari KPPA Serigala sedang melakukan sebuah giat yang terpuji. 

Monumen Perjuangan dibangun untuk memperingati penghadangan tentara Netherlands Indies Civil Administration(NICA) oleh pejuang Republik Indonesia pada Februari 1947. Kehadiran NICA atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda yang membonceng pasukan sekutu sejak September 1945, berhasrat menguasai kembali Indonesia. 

Baca Juga: Banjarnegara dalam Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Pada penghadangan ini pihak Republik mengalami kekalahan. Namun keberanian dan perjuangan mereka adalah sebuah tindakan terpuji yang wajib dikenang. Sebuah tindakan patriotik mempertahankan tanah air dengan nyawa taruhannya. 

Ternyata, Kelompok Pelajar Pecinta Alam (KPPA) Serigala sedang membersihkan lingkungan sekitar monumen dari sampah dedaunan dan sampah plastik yang berserakan. KPPA Serigala adalah kelompok yang berasal dari SMAN 1 Sigaluh, Banjarnegara. Kegiatan bersih monumen pada Sabtu 19 Agustus 2023 dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Republik Indonesia. 

Pendamping KPPA Serigala, Antony Agus Sabaris mengungkapkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kepedulian siswa dalam mencintai lingkungan serta memupuk semangat nasionalisme. 

KPPA Serigala melaksanakan giat bersih monumen perjuangan dalam rangka HUT ke 78 RI
KPPA Serigala melaksanakan giat bersih monumen perjuangan dalam rangka HUT ke 78 RI Heni Purwono

Antony merasa prihatin di sekitar monumen banyak sampah, terutama sampah plastik. Sehingga mereka tidak hanya membersihkan monumen namun jalan nasional sekitar monumen. Perbuatan membuang sampah sembarangan bukanlah perbuatan terpuji. 

Baca Juga: Ada Buta Ijo, Macan, Singa, Belalang dan Tikus Raksasa Keliling Desa Pagak Banjarnegara, Bikin Geger Warga

"Banyak sekali sampah plastik yang kita kumpulkan. Kita menghimbau para pengguna jalan tidak sembarangan membuang sampah di jalan, apa lagi sekitar monumen. Ini sebagai bentuk kecintaan kita pada republik ini," ujar Antony. 

Salah satu anggota KPPA Serigala, Najarudin mengungkapkan dengan kegiatan ini ia ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa kegiatan Pecinta Alam tidak hanya di dalam sekolah, namun juga di lingkungan luar sekolah.

"Kita ingin menunjukkan kecintaan pada lingkungan sekaligus rasa nasionalisme kami dengan cara kami sendiri seperti ini. Sehingga kami harap masyarakat tergerak untuk cinta lingkungan sekaligus cinta pahlawan," ujar Najarudin.

Baca Juga: Puncak Botorono, Kenikmatan di Antara Dua Gunung Kembar

Kebersihan monumen yang ada di Banjarnegara, menurut Heni Purwono, seorang pakar sejarah sekaligus guru di SMAN 1 Sigaluh, adalah tugas dan tanggung jawab Dinas Sosial Banjarnegara. Namun, masyarakat juga harus ikut menjaga, sebab Dinsos sebagai dinas baru bergerak jika ada anggaran. "Kita tahu lah, mereka kerja, kan berbasis anggaran," ujar Heni saat dikonfirmasi Banjarnegaraku.com.

Harapan Heni, Dinas Sosial lebih peduli. "Minimal setahun dua kali (dibersihkan dan perawatan), saat hari H peristiwa (yaitu bulan) Februari sama Agustus atau November saat hari pahlawan" usul Heni. 

Dinas sosial mungkin bisa merekrut para pecinta sejarah seperti Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) komisariat Banjarnegara atau KPPA yang ada. Paling tidak monumen yang ada di Banjarnegara terjaga dan bersih. "Iya, minimal kasih snek (kudapan) sama air minum ya.. Anak2 dah seneng itu," tukas Heni.  

Kegiatan KPPA Serigala membersihkan Monumen Perjuangan di desa Prigi adalah bentuk nasionalisme dan cinta alam. Kegiatan terpuji ini selayaknya mendapat dukungan dari masyarakat luas dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sekitar Monumen. ***

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman Heni Purwono, guru di SMAN1 Sigaluh Banjarnegara

Editor: Ali A

Sumber: Heni Purwono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah