Adapun biaya yang digunakan merupakan iuran warga atau swadaya masyarakat.
"Potensi lain yang belum digali adalah adanya makam Belanda yang ada di wilayah RW 9, kami sebagai ketua dalam pelaksanaan karnaval selalu mengajak warga untuk mensukseskan karnaval dengan maksimal, alhamdulillah dari persiapan sampai pelaksanaan warga sangat antusias, buat propertinya bareng-bareng selama satu minggu siang malam gotong royong," ungkap Suparjo Ketua RW 9.
Sebagai tambahan informasi, RW 9 Desa Klampok terdapat banyak peternak kambing maupun domba, salah satunya yakni Ira Ratnawati yang juga owner Ira Rias Pengantin.
Ia mengungkapkan, sedikitnya ada 100 domba yang dipelihara dikandang yang berlokasi di RW 9 Desa Klampok ini
"sistem pakan kita ada bank pakan sendiri lahan ditanami suket pacong, odot, damangumami, biogen, indigovera, daun ketela, pohon jagung, kita juga punya pakan kering seperti: dedak, jagung, kangkung keting, kulit ketela, janggel jagung, silase," jelasnya
"Dikandang kita banyak domba yang melahirkan juga banyak yang sedang hamil, sistem kawin secara koloni 1 banding 25, yang artinya 1 pejantan 25 betina," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Klampok, Agus Supriyono, kepada banjarnegaraku.com mengungkapkan, dengan adanya karnaval yang digelar ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas pada semua kalangan di Desa Klampok dan menunjukkan semangat dalam memeriahkan HUT ke 78 Republik Indonesia.