7 Kuliner Khas Banjarnegara Terpopuler, Nomor 7 Bisa Buat Penambah Stamina

- 24 September 2023, 11:44 WIB
Dawet Ayu Banjarnegara sangat nikmat disajikan dalam keadaan dingin dengan toping durian atau nangka
Dawet Ayu Banjarnegara sangat nikmat disajikan dalam keadaan dingin dengan toping durian atau nangka /Cookpad

BANJARNEGARAKU.COM - Banjarnegara mempunya banyak kuliner yang khas. Bahkan beberapa di anataranya bisa dijadikan sebagai obat dan penambah stamina. Bagi Anda yang berkunjung ke Banjarnegara belum puas kalau tidak mencoba kuliner khas terpopuler di Banjarnegara.

Banjarnegara sebagaimana daerah lain memiliki kekhasannya sendiri termasuk dalam hal kuliner. Biasanya kekhasan suatu daerah disematkan karena jarang ditemui didaerah lain atau berasal daerah tersebut.

Kuliner apa saja yang terpopueler dan khas dengan Banjarnegara? Simak artikel berikut.

Baca Juga: Jika Terkena Demam Jangan Lakukan Ini

Drangkum dari situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara dan berbagai sumber, ada 7 kuliner khas Banjarnegara terpopuler. Berikut 7 daftarnya:

1. Dawet Ayu Banjarnegara

Minuman dengan campuran cendol hijau, gula kelapa, dan santen ini memang sangat khas dengan Banjarnegara. Di berbagai daerah di luar Banjarnegara banyak dijumpai penjual minuman ini yang masiih menamakan Dawet Ayu Banjarnegara.

Cendolnya berasal dari tepung beras, warna hijaunya berasal dari daun pandan dan gulanya yang kental berasal dari pohon kelapa. Sangat cocok ditambahkan es batu agar terasa lebih segar.

Asal-usul nama 'Dawet Ayu Sendiri' masih simpang siur. Yang terpopuler, yaitu karena penjual dawet yang terkenal cantik. 

Fakta uniknya, Dawet Ayu Banjarnegara ditetapkan menjadi minuman tradisional terfavorit dan terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia pada tahun 2021.

2. Mendoan

Mendoan adalah tempe tipis yang dibalur tepung lalu digoreng hingga mendo. Mendo sendiri adalah istilah jawa untuk menggambarkan kondisi gorengan tepung yang setengah matang dan lembek.

Di Banjarnegara, mendoan banyak di jumpai di wilayah dataran rendah terutama di bagian barat kabupaten ini. Di wilayah pegunungan bagian utara dan timur, tempe mendoan biasanya disebut tempe kemul.

Cita rasa tempe kemul dan mendoan mirip tapi berbeda. Mirip karena sama-sama tempe yang dibalut tepung namun berbeda karena jenis tempe yang digunakan dan kematangan gorengan yang berbeda.

Hmm, menarik ya. Harus coba dua-duanya ya.

Baca Juga: Resep Mudah Kuatkan Pencernaan, Bisa Cegah Penyakit Gerd

3. Kupat Landan

Kupat Landan khas Banjarnegara bagian barat
Kupat Landan khas Banjarnegara bagian barat

Makanan dari bahan beras ini sangat khas dari Banjarnegara terutama di bagian barat kabupaten ini. Bahkan di bagian timur dan utara hampir tidak dijumpai makanan yang satu ini.

Berbeda dari kupat biasa, kupat landan berwarna merah kecoklatan. Pembuatannya pun lebih rumit dibanding dengan kupat pada umumnya. 

Fakta menariknya, kupat landan bisa bertahan hingga 3 hari. Penasaran dengan cita rasa kupat landan?

Baca Juga: Kupat Landan, Salah Satu Makanan Khas di Wilayah Barat Banjarnegara, Bisa Tahan sampai 3 Hari

4. Combro

Makanan ini memang berasal dari Jawa Barat, nama aslinya adalah comro akronim dari 'oncom di jero'. Di banjarnegara, combro mengalami modifikasi dan penyesuaian dengan kearifan lokal yaitu diisi dengan olahan tempe yang dibumbui.

Fakta menariknya, dalam satu buah combro yang berasal dari singkong ini memiliki kandungan kalori sebesar 102 kkal, lemak 12.5 gram, protein 4.26 gram, dan karbohidrat 12.5 gram. Kandungan gizinya mencukupi 5 persen dari angka kecukupan gizi sebesar 2000 kalori.

Wah sehat juga ya makan combro. Apalagi combro paling enak dimakan pas masih hangat.

5. Buah Carica

Buah carica masih satu keluarga degan pepaya. Namun carica hanya bisa berbuah di dataran tinggi yang berhawa dingin seperti Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara.

Fakta uniknya, Buah carica bukan berasal dari Indonesia namun dibawa oleh penjajah Belanda dari dataran tinggi Andes di Amerika Selatan. Di Indonesia carica bisa tumbuh di Dieng dan Bedugul, Bali.

Jadi kalo ke Banjarnegara, harus mencoba buah ini ya.

6. Salak Pondoh

Buah berkulit sisik ini memang terkenal khas dari Banjarnegara. Pasarnya meluas hingga Jakarta, Surabaya, hingga luar Jawa.

Tumbuhan yang hanya bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 200 mdpl hingga ketinggian 700 mdpl ini paling banyak dibudidayakan di Kecamatan Madukara, Banjarnegara.

Saat ini, olahan buah salak pondoh banyak diproduksi oleh UMKM di Banjarnegara antara lain keripik salak, dodol salak, manisan salak, sirup salak, hingga jenang salak. Hal ini dilakukan untuk menyiasati hasi panen ketika harga salak yang anjlok.

Baca Juga: Jangan Salah Beli Ikan, Ini 6 Ciri Ikan yang Segar

7. Purwaceng

Purwaceng
Purwaceng Pemkab Banjarnegara

Tanaman ini hanya bisa tumbuh di dataran tinggi yang berhawa dingin seperti Dieng, Banjarnegara. Dikenal juga dengan gingseng dari jawa karena kemiripan rasa dan khasiatnya.

Biasanya Purwaceng dioah menjadi bubuk dan diseduh menjadi minuman atau dicampur dengan susu dan kopi.

Purwaceng atau Purwoceng lebih dikenal sebagai tanaman obat, dari daun hingga akarnya. Namun yang paling sering digunakan adalah bagian akarnya. Menurut penelitian IPB pada 2007, semua bagian tanaman ini berkhasiat, yang terbanyak terdapat pada akarnya.

Fakta menariknya, konon Purwaceng banyak dikonsumsi semenjak kerajaan Jawa berkembang sebagai obat untuk pendongkrak stamina pria.

Itulah 7 kuliner khas Banjarnegara terpopuler yang berhasil dirangkum Banjarnegaraku.com. Semoga bermanfaat***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: berbagai sumber Dinas Pariwisata Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah