Legenda Desa Sered Madukara Banjarnegara: Jejak Perjalanan Dakwah Eyang Nur Sejati

- 8 November 2023, 16:50 WIB
Kantor Desa Sered
Kantor Desa Sered /sered-banjarnegara.desa.id/

BANJARNEGARAKU.COM - Desa Sered yang terletak di Kecamatan Madukara, Banjarnegara, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Sebelum dikenal sebagai Desa Sered, wilayah ini terbagi menjadi dua dusun utama, yaitu Dusun Krajan yang bernama Windusari, dan Dusun Ciledok yang bernama Karangsari.

Dirangkum banjarnegaraku.com dari website resmi Desa Sered, Madukara, Banjarnegara, inilah sejarah dinamakan Desa Sered.

Baca Juga: Misteri Dusun Legetang Banjarnegara: Kejadian di Luar Nalar 'Gunung Terbang' Melenyapkan Dusun dalam Semalam

Peristiwa penting dalam sejarah Desa Sered terjadi sekitar tahun 1554 M, pada masa pemerintahan Kasultanan Pajang atau Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh seorang pemimpin kuat yang dikenal dengan beberapa nama, seperti Mas Karèbèt, Joko Tingkir, Sultan Adiwijaya, atau Hadiwijaya.

Pada masa itu, dakwah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Salah satu tokoh dakwah yang sangat dihormati adalah Eyang Nur Sejati. Beliau seringkali beristirahat di sebuah batu yang dikenal sebagai "batu lampar", yang terletak di sekitar sungai Windusari yang mengalir ke Mbelong. Batu lampar ini menjadi tempat bersejarah karena menyaksikan banyak momen penting dalam perjalanan dakwah Eyang Nur Sejati.

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi tragedi yang mengubah wajah sungai dan batu lampar ini. Sebuah longsor terjadi, merobohkan sebuah pohon benda dan batu lampar tersebut terbawa oleh arus sungai, membendung aliran sungai dan membentuk apa yang saat ini dikenal sebagai Kedung Windusari.

Baca Juga: Mitos Ruwatan Rambut Gimbal Dieng Banjarnegara: Tradisi Menjaga Anak Berambut Gimbal dari Kesialan

Peristiwa tragis ini memberikan pelajaran berharga bagi Eyang Nur Sejati, dan dalam setiap kesempatan dakwahnya, beliau selalu menyampaikan pesan penting, "dadi uwong iku kudu seret cekelan nursejati, carane pripun? Carane kon podo teyeng arsanonggo artine hangkrekso tetonggo, mergo yen ora seret maka bakal kesered terus" 

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pemerintah Desa Sered


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x