Desa Kaliwinasuh Banjarnegara: Jejak Sejarah yang Diukir oleh Tangan Bijak Mbah Brijil

- 12 November 2023, 10:11 WIB
Ilustrasi Sawah, Mbah Brijil yang membuka hutan dan mengubahnya menjadi sawah yang subur
Ilustrasi Sawah, Mbah Brijil yang membuka hutan dan mengubahnya menjadi sawah yang subur /Pixabay/

BANJARNEGARAKU.COM - Desa Kaliwinasuh Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, sebuah nama yang merangkum sejarah panjang dan penuh makna dari masa kerajaan Mataram hingga saat ini. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, nama "Kaliwinasuh" berasal dari perjalanan seorang tokoh, Mbah Brijil, yang memberikan identitas unik pada wilayah ini.

Dalam khazanah cerita masyarakat, nama ini bermula dari tangan bijak seseorang dari daerah Purworejo Bagelen. Pada masa kerajaan Mataram, dimana perjalanan dari Purworejo Bagelen menuju Kadipaten Wirasaba menjadi panggung bagi kisah menarik seorang tokoh, Mbah Brijil.

Baca Juga: Ini 5 Tempat Bersejarah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Peringati Hari Pahlawan Intip Wisata Sejarah!

Bertempat di pinggiran kali buntu di sebelah timur Kadipaten Wirasaba, Mbah Brijil menggapai mimpinya. Mulai dari membuka hutan sepanjang aliran kali buntu hingga mencapai sumur Pinata yang terhampar sepanjang 3 km. Kisah ini mencengangkan karena tak pernah disebutkan siapa yang bersamanya membuka hutan, hanya menjadi misteri berbalut cerita rakyat.

Kesuburan tanah dan terbukanya hutan menjadi titik balik. Daerah ini bertransformasi menjadi tempat tinggal yang dihuni oleh penduduk yang semakin bertambah. Mbah Brijil, diakui sebagai arsitek perubahan, menerima sebutan khas, Mbah Harsa Molah, yang mengandung arti seorang pemikir yang berhasil memanfaatkan, menciptakan, dan merubah hutan menjadi lahan subur yang layak untuk bercocok tanam dan ditinggali.

Ritual unik Mbah Brijil, yang selalu membersihkan diri di kali buntu setelah menyelesaikan tugasnya, menjadi landasan bagi penamaan daerah ini. "Kaliwinasuh" tercipta dari kata "Kali" yang mengambil nama Kali Buntu, dan "Winasuh" yang mencerminkan kebiasaan Mbah Brijil membasuh tubuhnya di Kali Buntu.

Baca Juga: Jejak Sejarah Desa Salamerta, Mandiraja, Banjarnegara: Kesalahan Kabar Sang Utusan Keraton Solo

Awalnya, Kaliwinasuh hanya sebatas pedukuhan, berdampingan dengan Pedukuhan Karang Pucung di sebelah utara. Meski siapa yang pertama tinggal di Pedukuhan Karang Pucung tidak pernah terungkap dalam cerita. Namun, seiring berlalunya waktu, Kaliwinasuh dan Karang Pucung menyatukan langkah di bawah naungan Desa Kaliwinasuh, di bawah pemerintahan Kademangan Gumelem.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: purwarejaklampok.banjarnegarakab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x