Network
BANJARNEGARAKU.COM - Kabupaten Banjarnegara, sebuah daerah yang kaya akan sejarah dan tradisi, memiliki akar yang dalam dan menarik. Dalam artikel berikut akan dceritakan sejarah dinamakan Banjarnegara, dari mulanya bernama Kadipaten Wirasaba, Banjar Petambakan, Banjar Watu Lembu, hingga Banjarnegara.
Sejarahnya dapat ditelusuri hingga tanggal 26 Februari 1571, yang menjadi patokan penting dalam peristiwa diangkatnya Jaka Kaiman sebagai Adipati Wirasaba oleh Sultan Pajang.
Peristiwa penting ini terjadi pada 22 Februari 1571, yang juga dikenal sebagai hari jadi Banyumas. Pada saat itu, Jaka Kaiman tidak mengira bahwa ia akan diangkat menjadi Bupati Wirasaba menggantikan mertuanya setelah kematian tragis Wargohutomo akibat fitnah Demang Toyareka dalam tragedi Sabtu Pahing.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Legenda Desa Dawuhan Wanayasa: Jejak Sejarah dari Abad 18
Jaka Kaiman sebenarnya berangkat ke Pajang atas nama ipar-iparnya, yang takut untuk menghadap Sultan Pajang karena ketakutan akan nasib yang sama dengan Wargohutomo. Dia tidak menyadari bahwa ia akan diangkat sebagai Bupati Wirasaba pada 27 Ramadhan 978 H atau 22 Februari 1571.
Pada pertemuan kedua dengan Sultan Pajang, yang berlangsung pada Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 978 H, tepatnya pada Senin Pon 26 Februari 1571, Jaka Kaiman mengusulkan untuk membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat bagian: Wirasaba, Kejawar, Merden (Pamerden), dan Banjar Petambakan. Usulannya ini disetujui oleh Sultan Hadiwijaya.
Setelah pulang ke Wirasaba, Jaka Kaiman segera melaksanakan pembagian tersebut. Inilah yang kemudian menjadi landasan penting untuk penetapan hari jadi Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 26 Februari 1571, hanya berselang empat hari dari hari jadi Banyumas.
