Jumlah ini menggambarkan bahwa seluruh peserta didik berkebutuhan khusus baik tunarungu, tunanetra, tunagrahita, tunadaksa, maupun autis sangat antusias untuk berpartisipasi dalam demokrasi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta didik berkebutuhan khusus memiliki gambaran dalam pelaksanaan pemilu mendatang dan dapat berpartisipasi penuh dalam demokrasi di Indonesia.
Bersama dengan aksi ini, SLB N Banjarnegara mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih inklusif dan melibatkan kelompok disabilitas dalam berbagai kegiatan Masyarakat.
“Menjadi difabel tidak berarti didiskualifikasi dari memiliki akses ke setiap aspek kehidupan” Emma Thompson.
Itulah sekilas mengenai siswa berkebutuhan khusus di SLB N Banjarnegara rayakan pesta demokrasi, dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.***