Jamasan Pusaka di Ulang Tahun Banjarnegara 453

- 23 Februari 2024, 10:04 WIB
Prosesi Jamasan benda pusaka saat Ulang Tahun 453 Banjarnegara
Prosesi Jamasan benda pusaka saat Ulang Tahun 453 Banjarnegara /Brave

Selama prosesi membersihkan satu demi satu benda pusaka, diceritakan sejarah Banjarnegara dan maksud acara jamasan pusaka oleh pembawa acara. Sagiyo, pemimpin pembawa pusaka memandang bahwa jamasan merupakan melestarikan benda sejarah. 

“Benda-benda logam kan mengalami korosif karena oksidasi udara. Jamasan adalah salah satu cara membersihkan dan merawat supaya tetap awet,” ujarnya. 

Baca Juga: Rahasia di Balik Sebutan Bulan Ruwah Menurut Mbah Moen, Kaitannya dengan Nabi Hud

Sesudah selesai dibersihkan menggunakan air dengan beberapa bunga, satu persatu dikeringkan dengan kain lalu dikembalikan masuk dalam wadahnya. Pusaka diberikan kalungan bunga melati sebagai tanda selesai dijamas. 

12 buah pusaka kembali diserahkan kepada pembawa pusaka untuk disimpan kembali dalam Sasana Pusaka. Para pembawa pusaka membawa keluar dari Pendopo dan melalui sisi sebelah barat. 

Menurut Sagiyo rangkaian ini merupakan secara ‘genap’ akan membersihkan Pendopo sebagai gambaran Banjarnegara. Acara jamasan bukan bertujuan untuk menuhankan benda-benda buatan manusia. Jamasan pusaka adalah penghormatan terhadap para leluhur dan menjaga kelestarian benda-benda pusaka.

Baca Juga: Ubud Semingkir Banjarnegara Pesona Sawah Siap Memukau, Ini Tempat dan Waktunya

Pusaka ini juga akan diikutkan pada acara kirab pada Senin 26 Februari 2024 nanti. Masyarakat bisa ikut menyaksikan bentuk-bentuk benda pusaka yang dimiliki Banjarnegara saat kirab nanti. ***




Halaman:

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah