BANJARNEGARAKU.COM - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, seorang penceramah yang dikenal karismatik, menyampaikan pandangan uniknya mengenai salat tarawih di Masjid.
Gus Baha mengungkapkan bahwa ia tidak pernah melaksanakan salat tarawih selama 30 hari penuh dalam bulan Ramadan.
Meskipun demikian, ia menekankan bahwa sikapnya tidak seharusnya dijadikan patokan untuk ditiru secara mutlak.
Gus Baha menyatakan bahwa meskipun ia sering absen dalam salat tarawih, tetangga-tetangganya memahami kebiasaannya tersebut.
Baca Juga: Sholat Sunnah Tahajud, Dhuha, dan Witir Apakah Boleh Dilakukan Berjamaah? Begini Penjelasan Gus Baha
Menurut Gus Baha, pelaksanaan salat tarawih sebanyak 30 hari penuh dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa hal tersebut akan dianggap sebagai kewajiban, padahal sebenarnya salat tarawih adalah sunnah.
Oleh karena itu, Gus Baha menekankan pentingnya fleksibilitas dalam menjalankan salat tarawih, agar tidak sampai dianggap sebagai kewajiban.
Selain itu, Gus Baha juga menyoroti perlunya mengakomodasi para muslim yang kesulitan untuk ikut salat tarawih di Masjid karena alasan pekerjaan, seperti satpam, pedagang, atau sopir angkutan umum.
Gus Baha menegaskan bahwa jika seseorang tidak dapat melaksanakan salat tarawih di Masjid, ia dapat melakukannya di rumah sebagai alternatif.