BANJARNEGARAKU.COM - KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), baru saja memberikan penjelasan terperinci tentang hukum sholat sunnah seperti Tahajud, Witir, dan Dhuha jika dilakukan secara berjamaah.
Dalam video pengajiannya di YouTube, Gus Baha mengulas tentang hukum sholat sunnah yang tidak diwajibkan untuk dilakukan secara berjamaah, seperti Tahajud, Witir, dan Dhuha.
Hukum Sholat Sunnah dalam Jamaah
Gus Baha menjelaskan bahwa menurut fikih, sholat seperti Tahajud dan Witir tidaklah disunahkan untuk dilakukan secara berjamaah, namun tak ada fatwa yang menyatakan bahwa sholat tersebut batal jika dilakukan berjamaah. Meskipun demikian, tidak diwajibkan bagi jamaah untuk melakukannya.
Gus Baha memberikan contoh dari kisah Rasulullah yang pernah melaksanakan sholat sunnah secara berjamaah.
Saat Rasulullah berkunjung ke sahabat yang sedang sakit, dan ketika beliau melakukan sholat Dhuha, keluarga sahabat yang sakit tersebut ikut bergabung dalam jamaah.
Rasulullah membiarkannya dan bahkan mengatur shaf, meskipun sholat Dhuha tidak termasuk sholat yang disunahkan untuk dilakukan secara berjamaah.
Namun, Gus Baha menegaskan bahwa meskipun boleh dilakukan berjamaah, sholat sunnah yang tidak disunahkan untuk berjamaah sebaiknya tidak dijadikan sebagai gerakan rutin, terutama saat situasi seperti sedang memiliki tamu atau anggota keluarga sedang beribadah.
Baca Juga: Hari Ke 4 di Bulan Ramadhan 2024 Amalkan Doa Ini, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya....