Bupati Tiwi menjelaskan di Desa Bantarbarang khususnya Dusun Sumingit ada sekitar 300 hektar perkebunan yang ditanami durian. Durian yang dihasilkan memiliki rasa yang manis dan tidak kalah dengan durian lainnya.
Baca Juga: Anak Susah Bangun Pagi, Ibu-ibu di Banjarnegara Marah dan Berbuat Kasar
“Saya pun hari ini baru tahu kalau Desa Bantarbarang ini salah satu komoditas unggulnya adalah durian, setahu saya durian hanya ada di Tetel, kemudian Nangkod dan ternyata durian Bantarbarangpun tidak kalah dengan durian yang lain,” terangnya.
Adanya festival ini memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat dan petani durian yakni adanya perputaran ekonomi. Selanjutnya, mempromosikan durian lokal dari Desa Bantarbarang ke masyarakat luas.
“Suatu hal yang positif dalam rangka menggerakan sendi-sendi perekonomian masyarakat, para kelompok taninya sejahtera, kemudian mereka juga bisa mendapatkan pendapatan dari transaksi jual beli durian yang ada,” ungkap Bupati Tiwi.
Kades Bantarbarang, Mistrianti menyampaikan terima kasih kepada Bupati Purbalingga beserta jajarannya yang telah hadir menyemarakkan festival durian. Mistrianti mengatakan ada dua jenis durian lokal dar Desa Bantarbarang yang cukup terkenal yakni durian gethuk dan bokir.
“Kurang lebih ada 500an durian dari beberapa kelompok tani durian yang hari ini dibagikan untuk masyarakat dan pengunjung yang hadir,” kata Kades Mistrianti.***