FGD Evaluasi Aksi Cegah Stunting, Wabup Sudono : Skrinning dan Rujuk Balita Jika Terdeteksi Stunting

- 12 Desember 2023, 07:15 WIB
FGD Evaluasi Aksi Cegah Stunting, Wabup Sudono : Skrinning dan Rujuk Balita Jika Terdeteksi Stunting./Prokopim Purbalingga
FGD Evaluasi Aksi Cegah Stunting, Wabup Sudono : Skrinning dan Rujuk Balita Jika Terdeteksi Stunting./Prokopim Purbalingga /Dian Sulistiono/

BANJARNEGARAKU.COM - Wakil Bupati Purbalingga Sudono menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan prevelensi balita stunting menjadi satu digit pada tahun 2024 mendatang. Ia meminta kepada para petugas kesehatan melakukan deteksi awal atau skrinning kepada balita yang diduga menderita stunting.

“Skrinning, jika balita terdekteksi mengalami stunting jangan tunda untuk segera dirujuk, baik ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD),” tegas Wabup Sudono usai mengikuti zoom meeting Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Aksi Cegah Stunting yang merupakan kerjasama Habibie Institute for Public Policy for Governance (HIPPG), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) RI di Ruang Kerja Waki Bupati Purbalingga, Senin 11 Desember 2023.

Baca Juga: Expo SIP-MU Resmi Dibuka! Bupati Kebumen Apresiasi Peran Muhammadiyah Bangun Kebumen Berkemajuan

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto mengungkapkan, sejumlah langkah pencegahan telah dilakukan oleh pihaknya dalam rangka mengatasi stunting. Di antaranya, dengan mengeluarkan surat edaran yang mengacu pada upaya Aksi Cegah Stunting (ACS).

Kemudian, membekali semua posyandu yang ada di Purbalingga dengan alat ukur tinggi badan antropometri yang telah terstandarisasi, melakukan pelatihan ke dokter umum, kader, dan petugas kesehatan bagaimana cara mengukur tinggi badan yang baik dan benar.

“Ini upaya kita bagaimana bisa mendeteksi sedini mungkin adanya weight faltering (penurunan berat badan). Jika ditemukan di lapangan, harus segera merujuk dari posyandu ke Puskesmas. Poinnya, tidak boleh menunda. Kalau dalam dua minggu penanganan tidak kunjung membaik, maka balita harus segera dirujuk ke rumah sakit,” jelas Jusi.

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Ikuti FGD Program ACS Mandiri untuk Tekan Stunting

Dalam kesempatan yang sama, Jusi menyinggung pembuatan kolam ikan lele yang dilaksanakan di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari yang menjadi pilot project desa ACS. Jusi menyebut, hal ini sangat membantu keterpenuhan asupan gizi balita, khususnya akan protein hewani.

Halaman:

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: Prokopim Purbalingga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x