Cegah Stunting dengan Penanganan yang Tepat
Ketua Pokja Antropometri Kementerian Kesehatan, Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif SpA(K) menuturkan, jika balita-balita sehat yang saat ini ada bisa jadi calon balita stunting dikemudian hari. Hal ini, kata dia, bisa terjadi jika mereka tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Mulai dari asupan gizi seimbang serta pemantauan secara berkala berat badan dan tinggi badan balita.
“Balita yang belum stunting, dia adalah calon stunting kalau kita tidak berikan makanan yang baik. Makanan yang baik nggak harus ribet. Yang terpenting asupan protein hewani tercukupi. Sehari dia harus makan telor berapa butir, makan ikan atau daging berapa gram sehari,” ujar Damayanti.
Untuk itu, Damayanti mengingatkan kepada semua yang mengikuti FGD, jika penanganan stunting ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, pencegahan stunting membutuhkan sinergi bersama.
Oleh karenanya, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Penyakit Metabolik FKUI-RSCM ini pun sangat mengapresiasi koordinasi lintas sektoral yang dilakukan Pemkab Purbalingga dalam mengatasi stunting.
Baca Juga: 5 Weton ini Bakal Kaya, Gak Bakalan Hidup Kekurangan, Ternyata Disukai Ratu Rezeki...
Di akhir diskusi secara online, Damayanti juga mengapresiasi konsep kolam lele yang dilakukan di Desa Karangaren. Kata dia, sistem budidaya ikan lele juga dilakukan di daerah pendampingannya di Jakarta. Dibantu oleh Dinas Peternakan setempat, warga dibimbing untuk mengembangkan perikanan lele dengan memanfaatkan media drum.***