Varian Rasa Lumpia Oleh oleh Khas Semarang, Bukti Sejarah Inovasi Tiada Henti

6 Maret 2024, 06:00 WIB
Oleh oleh Khas Semarang /Dwi Widiyastuti/

BANJARNEGARAKU.COM – Oleh oleh khas Semarang lumpia tak pernah berhenti untuk dibicarakan. Memang rasanya yang unik dan isi yang khas membuat orang selalu kangen dengan lumpia.

Rasa yang disajikan dalam lumpia ternyata tidak hanya rasa klasik tetapi diberi inovasi rasa yang beraneka ragam. Ada rasa udang, ayam, jamur, kornet dan lain sabagainya.

Dengan inovasi rasa ini lumpia masih bertahan di kalangan para pengemarnya.

Sejarah Lumpia

Baca Juga: Sajian Segar Berbuka Puasa: Ide Menu Sayur Pelangi yang Menggugah Selera

Lumpia sudah ada sejak dahulu kala. Lumpia salah satu panganan legendaris yang masuk peringkat teratas.

Banyak yang belum tahu bahwa sejarah lumpia yang awalnya berisi rebung (bambu muda) dan daging babi cincang. Lumpia sebenarnya bukan makanan Indonesia. Lumpia asli panganan khas Fujian China.

Lumpia sebelum menjadi oleh oleh khas Semarang sebenarnya dibawa ke Pulau Jawa oleh Tjoa Thay Joe. Pedagang yang bernama Tjoa Thay Joe adalah seorang pendatang dari Fujian China.

Awalnya Tjoa Thay Joe menjajakan lumpia sebuah penganan dengan isian rebung dan daging babi. Namun setelah bertemu dengan perempuan Jawa bernama Mbak Wasih yang juga menjajakan penganan serupa dengan dagangannya, isi lumpia jadi beragam.

Asal Nama Lumpia

Lumpia merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lumpia adalah penganan berupa dadar yang memiliki isian rebung, daging, dan sebagainya. Penganan ini dibuat dengan cara digulung dan biasanya digoreng.

Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, lumpia yang seringkali ejaannya menjadi lun pia. Penganan ini sebenarnya bisa dibilang hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa. Nama lumpia sendiri berasal dari lafalan Bahasa Hokkian. ‘Lum’ atau ‘lun’ memiliki arti lembut, sedangkan ‘pia’ berarti kue.

Makna kata lumpia artinya adalah kue lembut. Hal ini karena sebenarnya lumpia waktu dulu tidak pernah digoreng. Punya cita rasa asli yang manis, lumpia mulai digoreng ketika kultur Jawa dan Tionghoa dipadukan.

Lumpia diketahui muncul di Semarang pada abad ke-19 untuk pertama kalinya. Kemunculan lumpia ini asalnya dari pendatang dari Fujian yang bernama Tjoa Thay Joe yang menjajakan penganan dengan isian rebung dan daging babi.

Di sana, ia bertemu dengan perempuan Jawa bernama Mbak Wasih yang juga menjajakan penganan serupa dengan dagangannya. Hanya saja, penganan yang dijajakan Mbak Wasih ini punya isian udang dan kentang sehingga cita rasanya lebih manis.

Baca Juga: Resep Mudah: Tahu Siram Cabai Bawang untuk Menu Berbuka Puasa

Setelah beberapa waktu, keduanya justru jatuh cinta, menikah, serta menggabungkan kedua dagangannya. Pada akhirnya, isian lumpia berubah menjadi udang atau ayam yang dikombinasikan dengan rebung.

Isian ini kemudian dilapisi dengan kulit lumpia asal Tionghoa. Kombinasi kulit lumpia yang renyah, rebung yang manis, dan telur udang yang gurih membuat lumpia dengan cepat menjadi penganan favorit di Semarang.

Kala itu, penganan ini dijual di pasar malam Belanda bernama Olympia Park. Seiring waktu, lumpia semakin dikenal luas di Semarang. Usaha Tjoa Thay Joe dan Mbak Wasih akhirnya diteruskan oleh anak-anaknya. Siem Hwa Noi dan Siem Gwan Sing membuka usaha lumpianya di daerah Mataram, Semarang. Sedangkan Siem Swie Kiem membuka usahanya di Gang Lombok Nomor 11.

Di era sekarang, terdapat dua versi dari lumpia, yakni lumpia basah dan goreng. Lumpia basah sendiri ideal dikonsumsi bagi orang-orang yang sedang menghindari gorengan. Menyantap lumpia pun akan semakin lengkap bersama lokio, acar, dan saus manis kental pendampingnya.

Cara Membuat Lumpia

Mengutip Buku Resep Masakan Nusantara Favorit dari Aceh Hingga Papua yang terbit tahun 2013 dari penulis Winkanda Satria Putra & Rika Kusumawati, berikut ini adalah cara membuat lumpia!

Bahan Isian :

  1. 1 Sendok The Ebi Sangrai (Haluskan)
  2. 50 Gram Daging Ayam (Cincang Kasar)
  3. 200 Gram Rebung Segar (Diiris Tipis-Tipis)
  4. 50 Gram Udang (Cincang Kasar)
  5. 1 Sendok Teh Ebi Sangrai (Dihaluskan)
  6. 3 Siung Bawang Putih (Cincang Halus)
  7. 200 gram rebung segar (Diiris Tipis-Tipis)
  8. 2 Butir Telur Ayam (Kocok Lepas)
  9. 1/2 Sendok Teh Garam

10.1/4 Sendok Teh Merica Bubuk

11.1 Sendok Makan Kecap Manis

12.1/2 Sendok Teh Gula Pasir

13.2 sendok makan minyak (buat tumisan)

Baca Juga: Sajian Ringan dan Segar: Cah Sayur Bakso untuk Buka Puasa 

Bahan Saus :

  1. 300 Ml Air Bersih
  2. 1 Siung Bawang Putih (Haluskan)
  3. 1/4 Sendok Teh Merica Bubuk
  4. 50 Gram Gula Merah (Sisir Halus)
  5. 3 Sendok Makan Tepung Sagu (Larutkan Dengan 1 Sendok Makan Air)
  6. 25 Gram Gula Pasir
  7. 50 Gram Daging Ayam (Cincang Kasar)

Bahan Lainnya :

  1. 2 Sendok Makan Tepung Terigu (Larutkan Dengan 1 Sendok Makan Air)
  2. Minyak Goreng Secukupnya
  3. 15 Lembar Kulit Lumpia
  4. Tahap Pembuatan

Cara Memasak:

  1. Ebi dan bawang putih ditumis sampai harum
  2. masukkan ayam dan udang. Aduk hingga berubah warna sambil dimasak
  3. Buat telur orak arik
  4. masukkan tumisan daging dan rebung.
  5. Aduk semua bahan hingga meresap dan masukkan garam, merica bubuk, gula pasir, serta kecap.
  6. Gunakan satu lembar kulit lumpia
  7. masukkan isiannya.
  8. Lipat serta gulung kulit lumpiannya
  9. Pakai larutan tepung terigu untuk membuat ujungya merekat.

10.Gunakan api kecil dan minyak panas untuk menggoreng lumpia.

  1. Jangan lupa tambahkan saus sebagai pelengkapnya.

Demikian informasi tentang varian rasa lumpia oleh oleh khas Semarang, bukti sejarah inovasi tiada henti .***

 

Editor: Dwi Widiyastuti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler