Mengangkat Kearifan Lokal, Tradisi Ngupati atau Empat Bulan Usia Kehamilan, Simak Selengkapnya

- 29 Juni 2022, 21:18 WIB
Mengangkat Kearifan Lokal, Tradisi Ngupati atau Empat Bulan Usia Kehamilan
Mengangkat Kearifan Lokal, Tradisi Ngupati atau Empat Bulan Usia Kehamilan /Teguh/Banjarnegaraku.com

Menurutnya, tradisi ngupati ini sebagai ungkapan syukur dan diwujudkan dengan berdoa bersama agar Ibu hamil dan janin yang dikandungnya selamat sampai persalinan nanti.

"Agar sang embrio yang ada dalam kandungan Ibu memperoleh berkah dan keselamatan, " ungkapnya.

Ngupati digelar di rumah ibu hamil dengan cara selamatan kenduri yang mengundang bapak-bapak atau ibu-ibu dari tetangga di desanya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Nyalakan HP di SPBU, Berbahayakah Ketika Mengisi BBM, Begini Selengkapnya

"Kebetulan kegiatan kaum ibu di lingkungan sini aktif, sehingga sekalian mengundang Ibu-ibu Dasawisma atau TP PKK di Dusun Bodong RT 02 RW 01 Desa Dermasari," katanya.

Proses acara ini dimulai dengan cara pembacaan beberapa surah di dalam Al qur’an.

"Biasanya cukup dibacakan Surah An nur, Surah Taubah, Surah Luqman, Surah Maryam, Surat Yusuf dan Surah Muhammad. Namun, dalam kesempatan ini alhamdulillah sampai khatam 30 jus, dengan cara dibagi membacanya, ada yang satu jus sampai dua jus per orangnya," tambah Suparti, istri Sodikin.

Baca Juga: Aksi Destana Giritana Bersihkan Longsor Gumelem Wetan, Banjarnegara, Begini Selengkapnya

Kegiatan ini dipandu oleh kyai atau tokoh agama pada siang hari atau habis sholat dzuhur.

Sebelumnya, pemilik rumah yang sedang memiliki hajat ngupati telah mempersiapkan makanan matang.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x