Waspada! Diabetes Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen, Simak Selengkapnya

- 15 April 2023, 23:46 WIB
Ilustrasi pemeriksaan mata. Waspada! Diabetes Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen, Simak Selengkapnya
Ilustrasi pemeriksaan mata. Waspada! Diabetes Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen, Simak Selengkapnya /PIXABAY/

Kerusakan dinding ini akan menyebabkan terjadinya kebocoran vascular, sehingga akan menimbulkan terjadinya perdarahan.

Hal ini menyebabkan menurunnya asupan oksigen pada jaringan retina. Kondisi hipoksia ini menyebabkan tumbuhnya pembuluh darah baru yang disebut neovaskularisasi (NV).

Baca Juga: Aneka Lomba di Masjid Nurul Huda Petambakan Banjarnegara, Semarakkan Ramadhan 1444 H

Hingga pada stadium ini, penglihatan pasien bisa saja masih dalam kondisi baik-baik saja. Akan tetapi, NV yang sudah tumbuh ini gampang bocor sehingga sewaktu-waktu dapat menimbulkan risiko terjadinya perdarahan di tengah bola mata dan ablasio retina traksional, yang terjadi akibat tumbuhnya selaput di sekitar neovaskularisasi tersebut.

"Kedua hal ini jika tidak segera ditangani akan meningkatkan risiko terjadinya kebutaan yang permanen," tutur Ohisa.

Ada dua hal penting yang perlu dilakukan untuk mencegah kebutaan permanen:

1. Menjaga kestabilan kondisi sistemik dengan baik.

2. Melakukan pemeriksaan skrining retinopati diabetika dengan funduskopi.

Baca Juga: UI, Undip, UGM, Gundar, Binus, Unair, UB, SMB ITB, UNS, dan Telkom, Sekolah Bisnis Terbaik 1-10 Versi Edurank

Ohisa melanjutkan, skrining DR perlu dilakukan saat pertama kali terdiagnosa DM tipe 2, setelah 5 tahun menderita DM tipe 1, dan saat terjadinya DM pada kehamilan.

Skrining ini sangat penting dilakukan karena hingga pada awal derajat berat, penglihatan bisa saja masih belum ada keluhan. Akan tetapi, pada kondisi ini, dapat tiba-tiba berubah menjadi buram mendadak akibat pecahnya pembuluh darah.

Penanganan kasus retinopati diabetika dapat dilakukan melalui tindakan laser retina, penyuntikan obat anti-VEGF intravitreal , dan operasi vitrektomi. Penentuan jenis tindakan tergantung seberapa berat derajat DR yang terjadi.

Baca Juga: Grand Final Dai-Qu: Azmi Wulan dari Kudus dan Miftakhul Firman dari Malang Terbaik

"Semakin cepat ditangani semakin memberikan hasil yang lebih baik. Jika ditangani dengan segera sebelum kerusakan saraf terjadi, maka penglihatan dapat dikembalikan seperti semula," ujar Ohisa. Semoga bermanfaat.***

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x