Wajib Tahu! Cegah Kegemukan Paska Lebaran dengan Puasa Syawal, Ini Alasannya...

- 16 April 2023, 00:14 WIB
Ilustrasi kegemukan. Wajib Tahu! Cegah Kegemukan Paska Lebaran dengan Puasa Syawal, Ini Alasannya...
Ilustrasi kegemukan. Wajib Tahu! Cegah Kegemukan Paska Lebaran dengan Puasa Syawal, Ini Alasannya... /pixabay.com/ Joenomias

BANJARNEGARAKU.COM - Wajib tahu! paska lebaran, acapkali banyak orang mengalami beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah masalah kegemukan akibat perubahan pola makan yang drastis.

Namun, ketika bersilaturahmi dan berkumpul bareng keluarga yang menyuguhkan berbagai macam minuman dan makanan berkalori tinggi juga menjadi faktor pendorong kenaikan berat badan yang signifikan bagi seseorang.

Baca Juga: Waspada! Diabetes Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen, Simak Selengkapnya

"Karena asupannya banyak, makan sudah tidak lagi dibatasi dan yang utama adalah karena kita tidak mengubah gaya hidup dalam jangka waktu lama,” ujar Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, Sp.GK, pada Jumat, 14 April 2023.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 14 April 2023, Cegah Kegemukan Setelah Lebaran dengan Puasa Syawal.

Jadi, salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut adalah melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari. Lalu, dilanjutkan dengan membayar utang puasa.

Baca Juga: Penting! Lokasi Penukaran Uang Baru di Tol Cikampek Utama untuk Lebaran 2023, Ini Jadwal Selengkapnya

Hal tersebut dilakukan supaya tubuh dapat terbiasa dan beradaptasi dengan pola makan yang teratur, sehingga berat badan tetap stabil. Selain itu, Nurul juga memberikan saran agar tetap konsisten dalam menjaga pola makan dapat dilanjutkan dengan membiasakan diri berpuasa sunah Senin dan Kamis.

Hal penting lainnya adalah asupan gizi yang seimbang, yakni makanan yang memenuhi makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral).

Sebagaimana anjuran Nabi, saat berbuka puasa kita dapat memakan kurma yang memiliki kandungan karbohidrat, serat, dan gula. Lalu, hal lain yang harus ditambah adalah protein yang bisa didapatkan dari tempe, tahu, telur, atau susu.

Baca Juga: Hari Ini! Jasa Marga Resmi Buka Jalur Tol Jogja-Solo, Akses Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran 1444 H

Selanjutnya, saat makan malam, Nurul menyarankan sebaiknya makan makanan sesuai dengan kaidah “Isi Piringku” yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yakni dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur dan 50 persen karbohidrat (diperoleh dari makanan pokok nasi/kentang/ubi/singkong/mie/roti) dan protein (diperoleh dari lauk pauk).

Selain itu, yang harus dipenuhi lainnya oleh tubuh adalah minum, mulai dari berbuka puasa sampai dengan sahur dianjurkan untuk minum 7-8 gelas.

Di sisi lain, gorengan seperti bakwan, tahu isi, dan sejenisnya selalu menjadi menu favorit masyarakat Indonesia untuk berbuka puasa. Nurul mengatakan, gorengan didominasi oleh tepung (karbohidrat) dan minyak (lemak).

Baca Juga: STIE Tambara Gelar Khotmil Qur'an dan Pemberian Santunan Bagi Anak Yatim Piatu, Ini Selengkapnya

Contohnya, bakwan goreng yang dalam satu porsinya mengandung hampir setara dengan 7-8 sendok nasi.

“Biasanya kita berbuka dengan banyak makan gorengan, misal sehabis makan bakwan, kita makan tahu isi dan lainnya. Sehingga, kalorinya sudah sama dengan setara dengan sepiring nasi, sayur, dan lauk pauk. Efeknya akan kenyang, karena secara kalori sudah memenuhi untuk sekali makan.

Namun dari segi nutrisi, ini tidak seimbang karena sedikit sekali proteinnya. Apakah ada vitamin dan mineralnya? Ada, tetapi juga sangat sedikit,” katanya.

Baca Juga: Aneka Lomba di Masjid Nurul Huda Petambakan Banjarnegara, Semarakkan Ramadhan 1444 H

Oleh sebab itu, jika seseorang sudah makan 2-3 gorengan lalu ditambah makan nasi beserta lauk pauknya, hal ini akan memengaruhi staminanya selama berpuasa.

Badan akan terasa lemas karena sudah merasa kenyang namun nutrisinya tidak terpenuhi. Tidak hanya itu, massa ototnya akan turun, lebih mudah sakit, dan loyo. Selain itu, bagi sebagian orang yang menjaga berat badan menjadi lebih sulit untuk menurunkan berat badannya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x