Mengungkap Misteri Kematian Mendadak Akibat Gangguan Jantung, Ada Dua Penyebabnya

- 8 November 2023, 14:25 WIB
Mulai Sekarang Konsumsi 5 Makanan Ini, Agar Terhindar Penyakit Paling Mematikan Alias Jantung Koroner
Mulai Sekarang Konsumsi 5 Makanan Ini, Agar Terhindar Penyakit Paling Mematikan Alias Jantung Koroner /Tonefotografia / Frepik/Jurnal Palopo

BANJARNEGARAKU.COM - Misteri kematian mendadak akibat serangan jantung adalah salah satu hal yang selalu membuat tercengan. Terungkap bahwa ada dua penyebab gangguan jantung yaitu penyakit jantung koroner dan Sindrom Brugada.

Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta Timur, dr. Rizky Aulia Sp.JP, telah menjelaskan dua kemungkinan gangguan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada manusia. Pertama adalah serangan jantung karena penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Lupus: Penyakit Autoimun yang Dapat Dikendalikan

Jantung Koroner

Serangan jantung koroner terjadi akibat penyumbatan mendadak pada pembuluh darah koroner, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam pembuluh darah. Faktor risiko jantung koroner meliputi kencing manis, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan faktor keturunan. Bahkan, pembentukan kerak ini dapat dimulai sejak usia dua puluhan.

Rizky memperingatkan bahwa jika seseorang mengalami serangan jantung, gejala yang muncul biasanya lebih dari 20 menit. Termasuk di antaranya adalah sakit dada yang hebat, keringat dingin, mual hingga muntah, keringat berlebih hingga membasahi baju, sensasi tercekik, dan rasa pegal.

Baca Juga: Pahami! Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Parkinson

Sindrom Brugada

Selain serangan jantung koroner, kematian mendadak juga dapat disebabkan oleh Sindrom Brugada pada pasien yang terlihat sehat. Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung akibat kelainan genetik, yang menyebabkan gangguan aliran listrik pada jantung.

Orang dengan Sindrom Brugada biasanya tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga seringkali mereka tidak menyadari kondisinya. Sindrom ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Rizky menekankan pentingnya pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) untuk mengidentifikasi kedua masalah jantung ini.

Namun, yang perlu diingat adalah bahwa seseorang yang terlihat sehat belum tentu benar-benar sehat. Rizky memperingatkan bahwa faktor risiko awal seringkali terlewatkan. Misalnya, seseorang yang merokok atau obesitas mungkin tidak menyadari bahwa pembuluh darahnya sudah mengalami kerusakan.

Baca Juga: Resep Mudah Kuatkan Pencernaan, Bisa Cegah Penyakit Gerd

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari risiko serangan jantung. Rizky menyarankan untuk menghilangkan faktor risiko dengan mengadopsi "rules of three", yaitu melakukan tiga sesi olahraga dalam seminggu selama minimal 30 menit, dengan berjalan minimal 3 kilometer setiap harinya.

Kita semua perlu memahami bahwa kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan pemahaman dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko serangan jantung mendadak dan menjaga kualitas hidup yang sehat dan berkualitas.

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: p2ptm kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah