Pahami! Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Parkinson

- 23 Oktober 2023, 23:26 WIB
Ilustrasi kesepian. Pahami! Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Parkinson
Ilustrasi kesepian. Pahami! Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Parkinson /Pixabay/sasint /

BANJARNEGARAKU.COM - Manusia hidup diciptakan menjadi mahluk sosial, sehingga dalam menjalani hidup kita mesti bermasyarkat dengan lingkungan. Namun, ada kalanya kita merasa kecewa dan hidup menyendiri dan kesepian, dan merasa kesepian ternyata dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Menurut studi baru, orang yang dilanda kesepian memiliki kemungkinan 37 persen didiagnosis menderita penyakit Parkinson.

Hasil temuan tersebut diungkap dalam studi baru yang diterbitkan di JAMA Neurology. Jika biasanya kesepian dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena demensia dan alzheimer, para peneliti hendak mencari tahu dampaknya terhadap penyakit Parkinson.

Baca Juga: Kepala Desa Terpilih di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas pada Pilkades Serentak 23 Oktober 2023

"Penelitian ini pada dasarnya mencoba mencari tahu apakah kita juga bisa melihat hal yang sama pada penyakit Parkinson," ujar profesor neurologi dan kepala divisi gangguan pergerakan di Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina, Nina Browner seperti dikutip dari laman Health, Kamis 19 Oktober 2023.

Dilansir banjarnegaraku.com dari PMJ News pada 19 Oktober 2023, Studi: Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Resiko Penyakit Parkinson.

Diketahui, bahwa penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif, yakni sebagai akibat proses penuaan sistem saraf. Pengidapnya bisa mengalami gangguan motorik dan keseimbangan tubuh, ditandai dengan tremor, gangguan koordinasi tubuh, dan kaku otot.

Baca Juga: 5 Universitas Terbaik di Indonesia, Cek Di Sini Untuk Tau Lebih Banyak Peringkat Kampus Lainnya

Memang Penelitian ini tidak secara langsung menyebut bahwa kesepian mutlak menyebabkan penyakit Parkinson, namun itu bisa menjadi dampak negatif yang dapat timbul karena kesepian. Menurut peneliti, hasil itu penting karena saat ini banyak orang dilanda epidemi kesepian.

Namun, dari studi menggunakan data dari 491.603 peserta dalam kelompok Biobank di Inggris, yang mengisi kuesioner antara tahun 2006 dan 2010. Kelompok tersebut diminta untuk memberikan jawaban ya atau tidak apakah mereka merasa kesepian.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah