BANJARNEGARAKU.COM - Dalam perjalanan intim, keberlangsungan hubungan menjadi kunci kepuasan dan kedekatan bagi pasangan.
Namun, bagi sebagian pria, pengalaman tersebut bisa menjadi rumit dan bahkan menyakitkan karena kondisi medis yang kurang dikenal, seperti Peyronie.
Dilansir dari laman Halodoc, penyakit ini tidak hanya mengubah bentuk Mr. P, tetapi juga dapat menyebabkan kesulitan dalam ereksi dan berpotensi mengganggu keselarasan hubungan intim.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi oleh penderita Peyronie, serta langkah-langkah untuk mengatasinya, kita dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan seksual dan keintiman mereka.
Penyakit Peyronie tidak menular dan tidak menyebar melalui hubungan intim. Namun, dampaknya terhadap fungsi ereksi bisa sangat signifikan.
Pembengkakan dan peradangan pada Mr. P dapat meningkatkan risiko terbentuknya jaringan parut yang menghambat ereksi normal.
Pada keadaan normal, ereksi Mr. P seharusnya lurus, namun pada penderita Peyronie, ereksi bisa melengkung ke arah yang tidak diinginkan, bahkan menjadi lebih pendek.
Baca Juga: Peringatan Hari Kartini 2024: Mengangkat Martabat Wanita
Sayangnya, penyakit ini jarang menghilang dengan sendirinya. Kebanyakan kasus membutuhkan penanganan yang tepat untuk mengatasi atau setidaknya mengendalikan gejalanya.