Network
BANJARNEGARAKU.COM - Mengapa orang kulit putih atau Kaukasia disebut "bule"? Inilah asal-usul kata "bule".
Indonesia beberapa kali dijajah oleh Bangsa Eropa sejak abad ke-16 karena memiliki sumber rempah-rempah yang menjadi komoditas bergengsi di Eropa kala itu.
Karena itulah, banyak orang-orang Eropa yang berkulit putih dari ras Kaukasia singgah, menetap, dan berketurunan di Indonesia.
Lantas, kenapa orang-orang kulit putih itu dipanggil "bule"? Simak artikel berikut.
Dirangkum dari akun Yotube @Learnbahasa.indonesia bahwa kata "bule" tidak hanya digunakan untuk menyebut manusia ras Kaukasia, tetapi juga untuk hewan albino. Hal ini selaras dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwa kata "bule" berasal dari kata "bulai" yang berarti kekurangan pigmen atau albino.
Baca Juga: Jejak Sejarah dalam Nama 5 Dusun di Desa Klampok Banjarnegara
Di Jawa, kata "bule" digunakan untuk menyebut kerbau albino, sedangkan di Toraja disebut "kerbau Tedong".
Kata “bule” mulai populer di Indonesia sejak tahun 1960-an. Dipopulerkan oleh Benedict Anderson, seorang ahli sejarah dan politik Amerika-Irlandia yang tertarik dengan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Saat tinggal di Indonesia pada tahun 1960-an, Anderson sering dipanggil "mister" oleh orang Indonesia.
Dia tidak suka dipanggil dengan sebutan itu dan meminta orang Indonesia untuk menemukan "bule" karena warna kulitnya yang putih mirip dengan kerbau albino.
Sejak saat itu,istilah "bule" menjadi populer dan banyak digunakan oleh media massa untuk menyebut orang asing ras Kaukasia.
Sebelum kata "bule" populer, orang Indonesia menggunakan kata lain untuk menyebut orang kulit putih, seperti "kompeni" (dari VOC) dan "Landa" atau "londo" (dari Belanda). Hal ini karena Belanda adalah negara Eropa yang paling lama menjajah Indonesia.***
Disclaimer: Artikel ini dirangkum dari akun Youtube @Learnbahasa.indonesia dengan link video https://www.youtube.com/watch?v=hsOqdm4w94Q&t=47s
