Akan ada Evaluasi Terkait Konflik Lahan di Desa Wadas, Begini Selengkapnya

9 Februari 2022, 23:48 WIB
BPN ukur tanah di desa Wadas Purworejo /Sri Yatni/

BANJARNEGARAKU - Konflik warga Wadas, Bener, Purworejo dengan aparat kepolisian ahir ahir ini menjadi perhatian dari berbagai kalangan.

Konflik dipicu saat petugas kepolisian mengkawal proses pengukuran tanah proyek bendungan Bener selasa, 8 Februari 2022.

sebagian warga Desa Wadas yang menolak rencana penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener.

Baca Juga: Tips Ganti Onderdil Motor Usai Perjalanan Jauh

Rencana Pembangunan proyek strategis Nasional Bendungan Bener, merupakan proyek strategis pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dalam surat keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/41/2018. Desa Wadas merupakan lokasi yang akan dibebaskan lahannya dan dijadikan lokasi tambang batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, meminta semua pihak melihat secara jernih dan tidak bias terkait kondisi yang terjadi di Desa Wadas, kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

"Semuanya perlu dilihat secara jernih agar tidak bias dari kondisi yang sesungguhnya.
Pembangunan pastinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan itu tujuan akhirnya," kata Moeldoko.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Warga Desa Wadas Duite Ojo Go Tuku Mobil

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Lebih lanjut Moeldoko menuturkan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi.

Hal serupa juga dikatakan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani,
Menurutnya saat ini pemerintah memang sedang melakukan evaluasi terkait pengamanan di tingkat operasional.

"Pengamanan di tingkat operasional sangat berlebihan, perlu evaluasi. Pemerintah tidak menghendaki terjadinya kekerasan," kata Jaleswari.

Menurut Jaleswari, Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar mengedepankan dialog saat menyelesaikan suatu persoalan.

"Pemerintah juga berharap, masyarakat memahami nilai strategis pembangunan tersebut, sangat berlebihan, perlu evaluasi," ungkap Jaleswari.

Baca Juga: Insiden Desa Wadas Ganjar Pranowo Minta Maaf, Minta Polisi Bebaskan Warga

Diberitakan sebelumnya, 66 warga yang sempat diamankan pihak kepolisian karena bentrokan telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Dalam video amatir yang beredar di media sosial sejumlah polisi disebut mengepung warga dan menangkap beberapa warga dari rumah penduduk.

Namun, menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi menyebut hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 tim BPN.

Berita ini sebelumnya sudah tayang dengan judul Heboh Konflik Lahan di Desa Wadas, Moeldoko: Semua akan Dievaluasi di Pikiran-Rakyat.com.*** ( Bayu Nurullah )

Editor: Kunto Adhi Prasetyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler