Menikmati Ronde Mak Pari Salatiga Tanpa Susah Parkir, Ini Caranya

27 Agustus 2023, 21:50 WIB
Ronde Mak Pari cabang /Brave

BANJARNEGARAKU.COM - Salah satu kuliner kota Salatiga yang sudah melegenda adalah Ronde Mak Pari. Ronde yang beralamat di Jl. Merapi No.19, Kalicacing, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50724, berada di jalan yang tidaklah lebar bisa muat parkir satu mobil dan harus mepet. Sebab Jl. Merapi adalah jalan perumahan, beberapa mobil dan motor parkir membuat gang cukup sempit. Ada caranya menikmati Ronde Mak Pari tapi tidak bingung parkir. 

Ronde Mak Pari adalah ronde yang cukup banyak dicari perantau yang pernah di Salatiga. Pada masanya, ronde ini menemani para mahasiswa dalam setiap perjuangan (baik kuliah maupun percintaan). 

Baca Juga: Artis Bhagya Lakshmi dan Rohit Sucanti ke Kampung Gagot Banjarnegara Khusus Belajar Bikin Ini

Ronde jahe manis berisi agar-agar berwarna merah dipotong kubus, kolang-kaling, 3 buah ronde putih, dan taburan kacang sangrai. Bagi yang ingin variasi bisa dipesan ronde jahe susu, wedang ronde tape, dan wedang ronde roti. Bisa juga dipesan wedang jahe saja tanpa ronde. 

Harganya pun masih terjangkau, seperti wedang ronde original hanya Rp 8.000 per mangkok. Sayangnya menurut informasi sekarang sudah tidak ada bakar-bakaran seperti sate jeroan bakar atau tahu bacem bakar. Biasa bakaran akan dibakar saat dipesan. 

Para perantau yang kembali mengunjungi kota Salatiga biasa akan menyempatkan untuk bernostalgia ke Ronde Mak Pari di tempat aslinya. Namun Jl. Merapi masih sempit seperti pada masa lalu. Dahulu mengunjungi Ronde Mak Pari bisa menggunakan motor atau berjalan kaki saja. Berbeda pada masa sekarang para mantan perantau banyak yang membawa mobil. 

Pemecahan tetap bisa menikmati Ronde Mak Pari tetapi tidak di lokasi aslinya. Ronde Mak Pari buka cabang di Jl. Ahmad Yani No.11, Setro, Kalicacing, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50724. Di tempat ini sangat mudah ditemukan dan di tepi jalan besar yang tempat parkiran sangat mudah diakses dan ada tukang parkir yang siap membantu. 

Baca Juga: Warga Belanda Berkunjung ke Desa Pagak Banjarnegara, Ternyata Tujuannya untuk Ini..

Rasa, isi, dan harga Ronde Mak Pari cabang tidak ada perbedaan dengan tempat aslinya. Yang berjualan dan caranya jualan agak berbeda. Di tempat aslinya dahulu ronde dijual dengan meja rendah sedangkan ronde ditempatkan pada toples kaca. Sedangkan di cabang Ronde Mak Pari, ronde ditempatkan di meja cukup tinggi dan kompak. 

Pelanggan dahulu bisa berhadapan dengan penjual dan saling menyapa. Komunikasi dan perkenalan cukup intens. Sehingga menjadi ikatan tersendiri dan menjadikan pelanggan terikat dan selalu kembali menikmati ronde lagi secara teratur. Sedangkan di cabang, budaya itu terasa hilang. 

Kemudahan parkir di cabang Ronde Mak Pari harus ditebus dengan hilangnya komunikasi intens penjual dan pelanggan serta bagian kudapan yang dibakar. Ronde Mak Pari cabang juga tutup tidak terlalu malam, berbeda pada masa lalu, selama masih ada pelanggan atau ronde masih ada, masih akan dilayani. ***

 

Ikuti berita lain dari Banjarnegaraku.com dengan klik di sini

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler