"Alhamdulilah bisa melakukan regenerasi abid seni permainan api untuk terus dilestarikan dan diperankan oleh generasi muda", ungkap Annas salah satu pemuda Desa Klopogodo.
Abid sudah ada kurang lebih sejak tahun 1959, dimana salah satu permainan yang dilakukan oleh pemuda Dusun Brangkal pada zaman dahulu dengan ciri khasnya yaitu dari bela diri Cimandean.
Biasanya permaian abid ditampilkan pada perayaan malam hari raya idul fitri dengan keliling kampung dan pawai obor.
Berdasarkan pantauan banjarnegaraku.com pemain abid melakukan gladi bersih jelang malam hari raya idul fitri yang nantinya akan dipentaskan.
Baca Juga: Waspada! Diabetes Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen, Simak Selengkapnya
Masyarakat antusias berduyun-duyun menyaksikan latihan abid untuk persiapan tampil dimalam hari raya idul fitri nantinya.
Anak-anak hingga orang tua ikut meramaikan dengan memenuhi halaman sekolah untuk melihat persiapan latihan perdana yang biasanya diperankan oleh orang dewasa.
Permainan abid membutuhkan personil 40 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki , 20 orang perempuan, dimana ada pemain khusus dimana 1 orang pemain streng, 1 orang pemain toya, 3 orang pemain pelek api.