Trend Pejabat ASN Pamer Gaya Hidup Mewah Di Medsos, Terkikisnya Pendidikan Karakter

- 19 April 2023, 16:03 WIB
Prof S Martono
Prof S Martono /Dwi Widiyastuti/Dokumen pribadi

Kelebihan materi (baca:harta, uang) itu justru saat ini juga berimbas pada aspek yang lain. Salah satunya ke lembaga pendidikan.

"Sudah berapa kasus terjadi, orang tua melaporkan guru ke polisi karena dianggap telah menganiaya anaknya saat di kelas atau di sekolah. Sejumlah kasus orang tua melabrak dan memarahi guru di sekolah karena melakukan tindakan tidak menyenangkan terhadap anaknya. Mengapa terjadi? Karena orang tua telah merasa "membeli" pendidikan. Yang terjadi saat ini ya seperti itu."

Yang lebih mengerikan lagi, lanjut dia, banyak orang tua memperkarakan para guru ke ranah hukum atau melabrak guru di sekolah, tersebut mengatasnamakan jabatannya. Baik itu sebagai pejabat ASN atau anggota Dewan.

"Para orang tua zaman sekarang banyak yang overprotective terhadap anaknya. Nah kalau yang berpikiran seperti itu, dan dia seorang pejabat ASN atau anggota Dewan, maka anak-anak mereka akan merasa super pede dan tidak merasa takut berbuat salah karena ada beckingnya, yaitu orang tuanya sendiri," katanya.

Dia menambahkan, disadari atau tidak, di era milenial ini, banyak orang tua yang "dipaksa" anak-anaknya untuk membelikan sesuatu barang demi alasan gengsi dan mengikuti zaman atau kekinian.

"Kebayang nggak sih, anak "memaksa" ortunya membelikan HP baru, produk terbaru, produk terkini, bukan untuk alasan pembelajaran tapi demi alasan gengsi dan sebagainya. Demikian juga anak "memaksa" ortunya membelikan motor atau mobil sport bukan untuk alasan agar lebih cepat dan lebih mudah ke sekolah atau kampus, namun alasan gengsi dan sebagainya."

Nah, repotnya ortu yang mampu secara finansial enggan mengajari anaknya agar bergaya hidup sederhana. HP tidak harus yang terbaru, jika HP lama masih mumpuni untuk kepentingan pembelajaran.

Baca Juga: Aplikasi Travoy Versi Terbaru Beri Layanan Informasi Pemudik Disepanjang Perjalanan

Ortu enggan mengajari anak-anaknya agar hidup hemat dan sederhana. Beli motor atau mobil tidak harus tipe sport yang harganya mahal bahkan relatif sangat mahal, jika sudah ada motor atau mobil yang masih pantas digunakan untuk mengantar ke sekolah atau ke kampus dan yang penting tidak mogok di jalan.

"Para ortu tidak hanya enggan mengajarkan hidup hemat dan sederhana namun sebenarnya mereka itu enggan berdebat dengan anak-anaknya. Ortu mengambil jalan pintas, ada uang, permintaan anak-anak segera dituruti. Banyak ortu yang berdalih begini: daripada anak ngambeg dan tidak mau sekolah atau daripada anak mogok kuliah. Bagaimana anak-anak mengambil jalan pintas menjadi kurir narkoba untuk memenuhi keinginannya? Kan lebih repot pada akhirnya, dsb."

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof S Martono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x