Kedelapan, tata kelola lingkungan MAJT yang memiliki miniatur Kakbah, Shafa-Marwa, dan lain-lain, agar bisa menjadi sentra pelayanan belajar manasik haji dan umrah, diperlukan tim khusus yang berpengalaman dan siap mendampingi aktivitas manasik bagi masyarakat umum yang membutuhkannya.
Baca Juga: Hal Ini yang KPPA Serigala Lakukan pada Monumen Perjuangan di Banjarnegara
Dan kesembilan, yang masih menjadi momok dan tantangan cukup berat, karena kesadaran masyarakat utamanya para peziarah yang masih rendah, adalah soal pengelolaan kebersihan seluruh kawasan MAJT, dari ruang utama, kamar mandi dan tempat wudhu, bahkan beberapa pintu ada sebagian yang rusak, perlu segera direpair dan dibersihkan.
Selamat pada Pengurus Baru Pengelola MAJT masa khidmat 2023-2027, selamat bekerja dengan penuh pengabdian, semoga mampu mewujudkan generasi muda millennial yang berhati masjid, namun intelektualitasnya mampu menyinari peredaban dunia. Allah waliyyut taufiq ila sabili l-haq.
*) Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Ketua Bidang Pendidikan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang masa khidmat 2023-2027, Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Jawa Tengah (2022-2027), Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Direktur LPH-LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung Semarang, Koordinator Wilayah Indonesia Tengah PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Anggota DPS BPRS Bina Finansia Semarang, Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, dan Pengurus Harian Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat.***