Hadir di Upacara Dies Natalis ke-66 Undip, Ketua MA Beri Pesan Ini

- 16 Oktober 2023, 17:34 WIB
Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama dan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H.M. Syarifuddin dalam upacara Dies Natalis ke-66 Undip, Minggu (15/10/2023)./Dok. Humas Undip
Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama dan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H.M. Syarifuddin dalam upacara Dies Natalis ke-66 Undip, Minggu (15/10/2023)./Dok. Humas Undip /

BANJARNEGARAKU.COM - SEMARANG - Upacara Dies Natalis ke-66 Universitas Diponegoro (Undip) resmi diselenggarakan pada Minggu (15/10/2023).

Adapun upacara yang mengusung tema "Sinergi dan Akselerasi Undip untuk Menuju Indonesia Emas 2045" digelar di gedung Prof. Soedarto, S.H. kampus Undip Tembalang.

Dalam upacara tersebut turut hadir Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H.M. Syarifuddin yang menyampaikan orasinya berjudul "Penegakan Hukum yang Bersendikan Pancasila: Perspektif Sosiologis Terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Proses Peradilan”.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama mengatakan, ada kewajiban Tri Darma Perguruan Tinggi yang harus dijalankan salah satu universitas negeri di Kota Semarang ini. Yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Baca Juga: Tidak Ada Tempat Aman di Gaza, 1 Juta Warga Gaza Mengungsi

Adapun dari ketiga kewajiban tersebut harus dijalankan oleh Universitas Diponegoro sesuai dengan aturan yang berlaku, secara konsisten, terprogram dan terukur berdasarkan kepada indikator kinerja.

Indikator kinerja yang harus dicapai itu berasal dari indikator Rencana Strategis Undip (60 indikator), IKU PTNBH (8 indikator), maupun indikator lain dari berbagai pemeringkatan perguruan tinggi yang diikuti, seperti QS, THE, maupun Greenmetric.

Berbagai indikator tersebut juga mencerminkan indikator universitas riset maupun World Class University.

“Undip menjunjung tinggi nilai-nilai moral bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini didukung dengan kebijakan Undip yang secara tegas menentang dan menolak berbagai bentuk radikalisme termasuk SARA. Kenyataan bahwa mahasiswa Undip berasal dari berbagai suku, agama, ras dan golongan merupakan cerminan dari kampus yang kondusif. Perlu ditegaskan kembali bahwa Undip akan selalu berdiri di depan dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia, menjaga NKRI dan nama besar bangsa Indonesia di dunia internasional serta turut mengakselerasi upaya pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Prof. Dr. Yos Johan Utama.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Humas Undip


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x