Network
BANJARNEGARAKU.COM - Sejak serangan balasan Isreal atas operasi Badai Al Aqsa 7/10, tidak ada tempat yang aman di Gaza. Setidaknya 1 juta warga Gaza mengungsi dari utara ke selatan wilayah berbentuk strip itu.
Diketahui populasi Kota Gaza sebesar 2,2 juta jiwa. Artinya, hampir separuhnya mengungsi akibat serangan Israel. Sejak perang terbaru pecah, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 2.670 orang dan 9 ribu orang lebih mengalami luka-luka. Jumlah ini akan terus bertambah seiring blokade Israel terhadap listrik, air, dan bantuan.
Organisasi PBB yang mengurusi masalah pengungsi Palestina, UNRWA, mengungkapkan bahwa tidak ada tempat aman di Gaza.
"Sedikitnya dalam sepekan saja, satu juta orang terpaksa mengungsi. Warga terus berbondong-bondong ke wilayah selatan, tidak ada tempat aman di Gaza" ungkap UNRWA pada Minggu 15 Oktober 2023 dikutip dari Antara.
Baca Juga: Bahas Perang Israel Palestina, OKI Siapkan Sidang Darurat Pekan Depan
Di lain pihak, pejabat kemenkes Palestina mengungkapkan kebutuhan mendesak akan donor darah di tengah gempuran Israel dan blokade listrik, air, dan bantuan.
"Kementerian Kesehatan meminta publik untuk segera mendonorkan darah mereka ke Rumah Sakit Shifa, seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, dan cabang-cabangAsosiasi Bank Darah." Ungkap kementerian kesehatan Palestina.
Situasi di Gaza semakin jauh masuk ke dalam krisis kemanusiaan. Terlebih di saat orang-orang menuju ke selatan, truk yang mengangkut mereka dibom.***
