BANJARNEGARAKU - Ketika puasa Ramadhan sudah diujung tanduk, bagi umat Islam amalan sunnah selanjutnya adalah melaksanakan silaturahim.
Dan melaksanakan silaturahim merupakan tradisi bagi masyarakat kita, setelah melakukan sholat Idul Fitri.
Namun begitu menurut Ustadz Oemar Mita, banyak sebagian orang yang salah memahami dari arti silaturahmi dan silaturahim sehingga timbul kesalahan pahaman.
Kalau kita memahami syariat dari ayat Al Quran dan hadits yang memerintahkan kita untuk menyambung tali silaturahmi dan juga menyambung tali silaturahim.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari kanal YouTube SalingSapa TV, yang di unggah pada bulan April 2021, berikut ini perbedaan arti silaturahmi dan silaturahim .
Menurut Ustadz Oemar Mita, bila kita memahami dari bahasa arab yang betul adalah kata Silaturahim.
Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Dhingklik Lengkap dengan Contoh Kalimat
Yang berarti menyambung silaturahmi yang memiliki kekerabatan atau memiliki tali persaudaraan dengan kita, satu mahrom dengan kita, serta memiliki keterikatan darah dengan kita.
Lantas, kalau kita memahami dari bahasa Indonesia yang betul adalah silaturahmi, namun yang ditujukan kepada teman-teman kita yang artinya adalah persahabatan.
Silaturahim dan silaturahmi adalah kata serapan yang berasal dari Bahasa Arab yaitu “Sillah Ar-Rahim”.
Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Dhong Beserta Contoh Kalimat
Dan biasanya lebih dekat lagi dengan dua kata yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
Sedangkan Shillah artinya hubungan atau tali, kemudian ar-rahim adalah Rahim.
Jika disambungkan menjadi hubungan Rahim, sehingga kata sillturahmi memiliki makna yang erat kaitannya dengan hubungan kekeluargaan yang memiliki hubungan darah atau satu Rahim.
Baca Juga: Viral! Seberapa Jawa Kalian, Arti Kata Clathu Beserta Contoh Kalimat
Kata Ustadz Oemar Mita, silaturahmi memiliki arti kasih sayang terhadap sesama, tetapi hal ini memiliki arti secara meluas.
Dicontohkan oleh ustadz Oemar Mita, jika ingin berkunjung ke rumah bibi saya saat Hari Raya Idul Fitri, maka disebut dengan silatarahim karena bibi merupakan adik dari ayah dan ibu yang sudah dipastikan memiliki hubungan darah.
Kemudian, jika ingin berkunjung ke rumah teman atau ke rumah teman SMP saat lebaran, maka disebut dengan silaturahmi karena mereka tidak ada hubungan darah.
Itulah perbedaannya, sehingga dalam memaknai silaturahim dan silaturahmi ini, lebih kepada pemahaman untuk diri kita sendiri saja, bukan untuk diperdebatkan pada sesama menurut Ustadz Oemar Mita.***